Printed
Pengembangan Metode Perlakuan Panas Untuk Meningkatkan Sifat Mekanik Pada Material AISI 4340 ( Study Kasus Pada Produk Link Track)
Link Track merupakan bagian dari unit Bucket Wheel excavator yang bekerja akibat gaya yang dibrikan oleh roda penahan (wheel). Beragam gaya yang bekerja pada susunan Link Track dengan Wheel seperti gaya gesek, gaya tarik dan gaya tekan yang menuntut material link track bergerak menahan beban dari badan excavator.
Mekanisme yang terjadi menyebabkan material mudah mengalami kegagalan.
Kegagalan yang sering terjadi pada link track ini adalah deformasi dan keausan.
Deformasi plastis terjadi akibat gaya yang terjadi pada link track berada diatas yield strength materialnya, sedangkan kehausan terjadi karena adanya kontak antara link track dengan wheel. Material link track yang digunakan saat ini dibuat dengan material GX 120 Mn 12 dengan kekuatan material : yield strength
≥ 300 Mpa, tensile strength ≥ 600 Mpa, elangation ≥ 25%. Namun, Beban yang diterima link track lebih dari 300 Mpa sehingga link track mengalami deformasi plastis. Deformasi plastis yang terjadi pada material sebelumnya menjadi dasar untuk melakukan pengembangan metode perlakuan panas pada material AISI 4340 untuk meningkatkan sifat mekaniknya.
Sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh wahyu tian permana pada tahun 2014
dengan variasi perlakuan panas pada material AISI 4340. Hasil yang terbaik yang dicapai pada penelitian sebelumnya dengan proses perlakuan panas normalising 900°C - double tempering 650°C dengan kekuatan material : yield strength 514,63 Mpa, tensile strength 669,92 Mpa, elongation 20%, namun elongasi yang dihasilkan masih belum memenuhi persyaratan yang harus dicapai yaitu minimum 25%.
Penelitian yang dilakukan kali ini memvariasikan beberapa proses perlakuan panas berupa normalising - austenizing - quenching -tempering dan normalising - austenizing - austempering dengan target minimum untuk elongasi ≥ 20%.
Proses normalising dan Austenizing dilakukan pada temperatur yang sama yakni 900°C dan 870°C dengan penahanan waktu masing - masing selama 2 jam.
Pada proses quenching dilakukan dengan cara pendinginan cepat pada 2 media yaitu udara tiup dan oli kemudian dilanjutkan dengan proses tempering dengan temperatur 700°C dengan penahanan waktu selama 2 jam. Pada proses austempering dilakukan dengan 2 variasi temperatur yaitu 350°C dan 400°C dengan penahanan waktu masing - masing selama 2 jam.
Kekuatan material tebaik diperoleh dengan cara memanaskan material dengan proses quenching - tempering dengan media quenching udara tiup didapatkan kekuatan material : yield strength 760,56 Mpa, tensile strength 940,50 Mpa, elongation 22%. Secara perhitungan ketangguhannya pun melebihi dari material sebelumnya.
Tidak tersedia versi lain