Printed
Proses Karburasi Pelat Baja Karbon Rendah Yang Diaplikasikan Pada Rompi Anti Peluru
Meningkatnya teknologi material pada saat ini, mendorong para pelaku pendidikan maupun cendekiawan untuk melakukan penelitian dan pengembangan material, guna menunjang kebutuhan manusia yang berubah-ubah. Salah satu kebutuhan manusia yang pokok adalah sandang. Dalam penerapan sehari-hari sandang telah mengalami penyesuaian tersendiri tergantung pada individu yang menggunakannya. Sebagai contoh aparat penegak hukum yang memakai baju tahan peluru. Umumnya bagian penahan peluru yang terletak disekitar dada terbuat dari material serat kevlar yang dianyam, kemudian disusun secara berlapis sehingga dapat menahan peluru. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa bagian penahan peluru pada baju tersebut diganti dengan material lain, salah satunya yaitu pelat baja. Dengan pesatnya kemajuan material dan proses modifikasinya, hal itu dimungkinkan. Dalam rangka mendukung hal tersebut maka dilakukan penelitian melalui rekayasa pelatbaja agar tahan peluru. Penelitian ini mengarah pada modifikasi pelat baja karbon rendah standar DIN 1.0037yang diubah menjadi baja tahan peluru dengan meningkatkan kekerasan berlapis, membentuk gradien kekerasan. Pelat dibuat untuk meningkatkan performansi balistik dalam menahan tumbukan proyektil kaliber 9 mm dengan kecepatan 347 m/s. Sebelum penelitian ini pernah dilakukan penelitian dengan metode yang sama pada material dasar yang berbeda yaitu dengan menggunakan material DIN 1.6585 atau 34CrNiMo6, yang diaplikasikan pada kebutuhan kendaraan anti peluru.Penelitian ini diawali dengan melakukan proses karburasi pada pelat baja karbon rendah dengan ukuran 1,8 x 50 x 50 mm untuk menambah kadar karbon di permukaan hingga kedalaman 0,6 mm, kemudian dilakukan proses hardening dan tempering. Sehingga menghasilkan kekerasan berlapis pada pelat tersebut. Setelah itu pelat tersebut kemudian dirangkai menjadi panel tembak,caranya dengan memasukkan pelat pada kain polyester yang dijahit khusus membentuk panel tembak. Pengujian tembak dilakukan bertahap mulai dari 1 lapis panel hingga 4 lapis. Senapan yang digunakan adalah jenis pistol dengan jarak tembak 5 meter. Dari hasil penelitian didapat, panel tembak yang terdiri dari pelat dengan kekerasan 342-338VHN mampu menahan laju proyektil pelurupada susunan 4 lapis panel. Dengan ini diharapkan panel yang terbuat dari pelat baja karbon rendah bisa dijadikan panel alternatif penahan peluru pada rompi anti peluru.
Kata kunci: Baja Anti Peluru, Karburasi, Kekerasan berlapis, Performansi Balistik
Tidak tersedia versi lain