Printed
Rancangan Bangun Alat Pemeriksa Run Out Roda Gigi menurut Standar Iso 1328
Polman Bandung saat ini sedang melakukan pengembangan Utility Vehicle melalui pusat pengembangan Power Train Otomotif (P3TO). dalam pengembangan ini Gearbox adalah objek penelitiannya. salah satu parameter yang menjadi acuan pada kualitas putaran roda gigi yaitu Run Out. Run Out adalah perubahan letak elemen saat berputar terhadap suatu titik tetap padaa sumbu acuan. berdasarkan standar ISO 1328:1976, salah satu metode yang digunakan untuk memeriksa kesalhan putar roda gigi yaitu dengan cara memutar roda gigi yang diperiksa dengan roda gigi master. penyimpangan dimensi gigi menyebabkan slider yang digunakan sebagai dudukan poros roda gigi uji bergerak pada arah radial relatif terhadap poros roda gigi master yang diam dan terbaca oleh alat ukur yang dipasanng sejajar dengan arah gerakan slider.
Alat pemeriksa Run Out roda gigi ini dibuat dengan sistem pemutaran roda gigi menggunakan motor stepper dan pembacaan Run Out menggunakan sensor LVDT. spesifikasi kostruksi mekanik alat pemeriksa Run Out roda gigi yang dibuat yaitu, kapasitas jarak antar poros minimum 48 mm, dan maksimum 170 mm, dengan penyimpangan kelurusan gerakan Moving Slider 1 sebesar 0.01 mm. kapasitas gerakan moving slider 2 yaitu 4 mm, sedangkan Run Out maksimal yang dapat dibaca oleh sensor yaitu 3.50 mm. hasil dari sistem kontrol yang dibuat yaitu berupa unit Hardware dan Software. untuk Hardware yaitu berupa unit box kontrol. untuk software yaitu berupa program Interface yang dapat digunakan oleh user dalam pengoprasian alat pemeriksa Run Out roda gigi. program Interface yang dibuat memiliki beberapa fungsi yaitu rasio roda gigi dapat diatur sesuai roda gigi yang diukur, dapat menampilkan grafik Run Out roda gigi secara aktual, informasi min, maks, posisi sesaat, dan besar Run Out. data pengukuran dapat disimpan dalam bentuk File (csv) dan (txt).
Pemeriksaan Run Out roda gigi dilakukan pada sepasang roda gigi lurus yang dibelah menjadi dua bagian (1A dan 1B) dengan modul 2, jumlah gigi 34 yang dibuat dibengkel garuda teknik. pemeriksaan dilakukan pada empat posisi gigi yang berbeda, toleransi RCE (Radical Composite Error) yang diizinkan untuk aplikasi otomotif (ISO Grade 8) yaitu 0.09 mm, dimana dari hasil pengukuran didapatkan RCE tersebar yaitu pada posisi 1 (1A pada z ke-1 dan 1B pada z ke-1) sebesar 0.82 mm dan RCE terkecil pada posisi 3 (1A pada z ke-1 dan 1B pada z ke -19) sebesar 0.10 mm. sehingga dapat dikatakan roda gigi yang diukur tidak dapat digunakan untuk aplikasi otomotif karena RCE yang terukur melebihi batas RCE yang diizinkan.
Kata Kunci: Run Out Gigi, Radial Composite Error, Sensor LVDT, Mikrokontroler Arduino
Tidak tersedia versi lain