Printed
Optimisasi Parameter Pembubutan pada Material S45C dengan Pahat High Speed Steel Menggunakan Metode Taguchi dan Analisis Anova
Di Politeknik Manufaktur Bandung, proses pembubutan menjadi salah satu media ajar pada
program praktik pemesinan dasar. Pada program praktik proses pembubutan di Polman Bandung, alat
potong yang digunakan untuk media ajar adalah pahat bubut berbahan High Speed Steel atau biasa disingkat
dengan HSS. Selain pahat HSS dipelajari juga pahat karbida pada proses pembubutan. Pada program
praktik pembuatan komponen mesin mahasiswa menggunakan pahat HSS sebagai alat potong untuk
memotong baja S45C. Namun pembubutan tersebut menghasilkan kekasaran permukaan dibawah N8,
sedangkan untuk komponen mesin yang digunakan membutuhkan minimal hasil bubutan dengan kekasaran
N8. Ditambah proses pembubutan tersebut membuat penggunaan pahat HSS menjadi cepat haus dan harus
kembali diasah setelah tiga kali pemotongan. Hal tersebut menimbulkan keragu-raguan dari mahasiswa
akan proses pembubutan material S45C menggunakan pahat berbahan HSS. Maka dari itu diperlukan
adanya optimasi parameter pembubutan pada material S45C menggunakan pahat HSS.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan parameter yang optimal pada pembubutan material
S45C menggunakan pahat HSS guna membantu mahasiswa polman menacapai nilai kekasaran permukaan
yang terbaik dalam praktik pembubutan komponen mesin, dan juga membantu untuk mengurangi biaya
praktik mahasiswa dengan cara meminimalkan keausan pahat HSS pada proses pembubutan.
Pada penelitian ini meterial yang digunakan berbahan S45C yang akan dipotong menggunakan
pahat berbahan High Speed Steel (HSS) berjenis pahat tepi rata kanan. Mesin yang digunakan adalah mesin
Gedee Weiler MLZ – 250 pada lantai 1 pemesinan dasar laboratorium praktik Polman Bandung. Penelitian
ini menggunakan Design of Experiment (DoE) dengan menggunakan metode taguchi dan analisis
menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Percobaan dilakukan dengan memvariasikan 3 faktor yang
masing-masing meiliki 3 level serta menggunakan matriks orthogonal L9(34
). Matriks orthogonal L9(34
)
menyediakan 9 urutan percobaan yang akan diuji menggunakan metode Taguchi untuk mendapatkan
kombinasi faktor dan level yang ideal untuk nilai kekasaran permukaan dan keausan pahat. Sedangkan hasil
dari ANOVA yaitu berupa persen kontribusi setiap faktor dan mendapatkan nilai dari faktor dan level yang
optimum.
Pada penelitian ini, faktor yang digunakan adalah kecepatan potong (Vc), feed rate (f), dan deep of
cut (Doc) serta responnya berupa kekasaran permukaan (Ra) dan keausan pahat (VB). Hasil yang
didapatkan setelah dilakukannya penelitian adalah berupa parameter yang optimum dari tiap responnya.
Untuk kekasarana permukaan parameter optimum yang didapatkan dengan kecepatan potong (Vc) = 15,2
(m/min); feeding (f) = 0,03 (mm/rev); dan deep of cut (Doc) = 1 (mm). Untuk keausan pahat parameter
optimum yang didapatkan dengan kecepatan potong (Vc) = 15,2 (m/min); feeding (f) = 0,03 (mm/rev); dan
deep of cut (Doc) = 1 (mm). Kemudian untuk kontribusi faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kekasaran
permukaan dengan Vc = 16,74%; f=63,19%; Doc=13,98%. Sedangkan untuk keausan pahat yaitu dengan
Vc = 39,74%; f=46,43%; Doc=9,46%. Persentase faktor yang paling mempengaruhi nilai kekasaran
permukaan adalah feeding (f) dan untuk keausan pahat adalah feeding (f) dan Kecepatan potong (Vc).
Kata Kunci : Optimasi, HSS, S45C, Taguchi, ANOVA, DOE.
Tidak tersedia versi lain