Printed
Perancangan Mesin Polishing Tusuk Sate Dengan Kapasitas 12 Ton/Bulan
Produk tusuk sate lokal masih kurang mampu bersaing dengan produk tusuk sate
impor di pasaran yang diakibatkan oleh harga pokok produksi yang terlampau
tinggi. Produksi tusuk sate terdapat beberapa tahapan, diantaranya pemotongan
bilah bambu, membuang kulit bambu, pembentukan bilah menjadi persegi,
pembentukan profil lingkaran, pemotongan panjang, penghalusan, peruncingan,
dan pengeringan. Saat ini, pada proses penghalusan di Workshop Booboo Walini
memiliki tingkat keseragaman yang kurang merata. Pada proses perancangan mesin
polishing ini digunakan metodologi perancangan VDI 2222. Cara kerja dari mesin
ini adalah tusuk sate akan dimasukkan pada penampungan yang berbentuk silinder
bersirip lalu akan diputar dalam waktu + 1 jam. Tusuk sate akan mengalami kontak
satu sama lain dan saling bergesekan yang dapat menghaluskan permukaan tusuk
sate dari serat-serat. Dalam menentukan geometri dan jumlah sirip yang optimal
pada penampungan, dilakukan simulasi menggunakan software Altair EDEM
dengan pendekatan Discrete Element Method (DEM) dan mempertimbangkan
jumlah kontak yang paling optimal ketika proses polishing. Mesin ini digerakkan
dengan motor listrik dengan daya 1,1 kW dan putaran output 16 rpm. Mesin
polishing ini memiliki kapasitas produksi 461,5 kg/hari dengan dimensi
penampungan ∅ 597,3 × 680 mm.
Kata kunci : Mesin penghalus tusuk sate, VDI 2222, Discrete Element Method
Tidak tersedia versi lain