Printed
Kapita Selekta Binteman Polri
Manusia yang bersifat unik dengan segala kebutuhannya, perasaannya, tuntutan berprestasi, dedikasi, motivasi, dsb., menyebabkan pembinaannya menjadi sangat rumit. Karena lalu dituntut kehati-hatian, perhatian penuh, penilaian objektif, ketentuan yang penuh kepastian dsb. Kegagalan dalam pembinaan akan merusak motivasi dan dedikasi, lalu prestasi menurun bahkan kadang bertindak destruktif yang pada gilirannya mengakibatkan terpuruknya organisasi. Tetapi pembinaan yang baik akan dapat meningkatkan prestasi dan kinerja organisasi.
Membina tenaga manusia telah banyak ditulis dalam literatur mengamanatkan bahwa BINTEMAN itu harus dilakukan secara sistematis, berencana, dan konsepsional, melalui urutan tindakan yang hampir baku, berupa proses manajemen personil, dari mulai analisa jabatan, perhitungan kebutuhan, perencanaan personil, seleksi, perekrutan, pendidikan dan latihan, penugasan, penilaian kinerja, kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan kerja, peraturan kerja (UU) sampai masa akhir tugas. Semuanya menampilkan dimensi penanganan yang rumit, namun juga bukan sesuatu yang mustahil untuk dapat dikelola dengan baik.
Semua unsur pimpinan mempunyai tanggung jawab melaksanakan BINTEMAN secara baik dan benar, walaupun motor penggerak utama adalah unsur Pimpinan spesialis dibidang personil. POLRI yang segenap unsur pimpinannya belum banyak merambah ilmu BINTEMAN ini mengakibatkan pola pembinaan personilnya kurang profesional. Ini adalah sebab utama mengapa kinerja POLRI tidak optimal bahkan selalu terpuruk dalam menjawab tuntutan masyarakat: terwujudnya POLRI yang PEEM.
I Pengertian Binteman
II Faktor Berpengaruh & Pokok Permasalahan HRM
III Kegiatan Utama HRM
IV Proyeksi Binteman di POLRI
Silabus
Tidak tersedia versi lain