Printed
Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif & Bakat
Kreativitas diakui sebagai faktor utama yang dapat memberdayakan fungsi manusia dengan mensintesis interaksi antara kekuatan intelektif, emotif, dan motivasional.
Setiap individu dituntut untuk memperluas cakrawala mentalnya agar mampu menghadapi tantang-tantangan masa depan, oleh karena itu pengembangan potensi kreatif yang pada dasarnya ada pada setiap orang, terlebih pada mereka yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa, perlu dimulai sejak usia dini, baik untuk perwujudan diri pribadi maupun untuk kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Kreatif ditinjau dari pendekatan aspek 4P (Pribadi/ciri2 pribadi kreatif, Pendorong/motivasi internal & eksternal, Proses/ tahap2 proses kreatif, berpikir, dan bersikap serta bersibuk diri secara kreatif, dan Produk/menerima & menghargai produk2 kreativitas yang bermakna).
Dalam pengembangan bakat dan kreativitas kita bertitik tolak dari karakteristik keberbakatan dan kreativitas yang perlu dipupuk pada peserta didik yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pembelajaran di sekolah, kegiatan di rumah dan di luar sekolah/rumah hendaknya memungkinkan anak untuk bersibuk diri secara kreatif, a.l. dengan mendirikan sanggar-sanggar kreativitas dan pusat-pusat belajar secara merata.
Masa depan membutuhkan generasi yang memiliki kemampuan menghadapi tantangan dan perubahan yang terjadi dalam era globalisasi - kemampuan yang membutuhkan kreativitas dan keberbakatan. Pendidikan di Indonesia belum memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan potensi unggul mereka yang telah dikaruniai bakat-bakat luar biasa yang merupakan 'a gift from God and nature'.
Tidak tersedia versi lain