“Dengan tangan kirinya dia menjambak rambutku dan menarik kepalaku dari ranjang. Dengan tangan kanan, dia menampar wajahku begitu keras. Dia menamparku lagi dengan punggung tangannya. ‘Sekarang, apa yang mau kau katakan?’ Aku tak sanggup melawan. Aku berbisik patuh, ‘Terimakasih. Terimakasih, Tuan.’” Batuk terseret pada kegelapan sejak ia berusia sembilan tahun. Ia mesti merel…