Printed
Manajemen Kerjasama Politeknik Dan Industri Dalam Mempersiapkan Lulusan Yang Siap Kerja (Studi Kasus Di Politeknik Manufaktur Negeri Bandung)
Rencana pembangunan Nasional sampai tahun 2020 menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi membutuhkan tenaga-tenaga terampil tingkat menengah dan tinggi; rasio pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan terhadap Sekolah Menengah Atas akan menjadi 67:33; dan pemerintah akan mengembangkan pendidikan politeknik. Kondisi saat ini menunjukkan bahwa 60-70% bursa kerja tidak dimanfaatkan lulusan; lulusan kejuruan dan politeknik lebih siap masuk ke pasar kerja; program link and match belum berjalan; sehingga perlu sinergi antara dunia pendidikan, ketenagakerjaan dan dunia industri. Permasalahan yang diteliti berkaitan dengan program link and match dengan fokus permasalahan pada kerjasama politeknik dan industri yang berdasar pada fungsi-fungsi manajemen dalam kegiatan-¬kegiatan kerjasama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang manajemen kerjasama antara politeknik dan industri yang mendukung peningkatan kompetensi mahasiswa dalam rangka peningkatan mutu lulusan politeknik yang siap kerja dan cepat beradaptasi di tempat bekerja, serta berjiwa wirausaha. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi pada Politeknik Manufaktur Negeri Bandung (Polman). Landasan teori penelitian ini adalah landasan teologis, filsafat, teori manajemen, manajemen pendidikan, dan manajemen kerjasama. Simpulan penelitian adalah: (1) Manajemen kerjasama menerapkan proses pengambilan keputusan kolaboratif dan proses pengembangan kolaboratif; Pemberian otonomi terhadap perguruan tinggi negeri dalam kerjasama akan membentuk organisasi yang efektif, efisien dalam penggunaan dana, dan peningkatan produktivitas; Kendali Mutu sebagai akuntabilitas terhadap publik menerapkan ISO 9001:2008 bidang pelayanan pendidikan tinggi dan bidang pelayanan produksi, sertifikasi profesi dan akreditasi dari BAN PT. (2) Strategi Penyelenggaraan Kerjasama adalah strategi korporat untuk mencapai tingkat kompetensi kerjasama yang bertahap dan strategi pengembangan kurikulum berbasis kompetensi.(3) Masalah dan kendala kerjasama adalah kebijakan pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara, sumber daya yang terbatas dan penciptaan produk yang membutuhkan biaya operasional yang mahal. (4) Upaya efektif kerjasama adalah pemeliharaan budaya organisasi dalam kerjasama dan peningkatan kerjasama industri untuk mengatasi berbagai kelemahan. Rekomendasi dari penelitian adalah (1) Himbauan terhadap industri untuk bekerjasama dengan dunia pendidikan dalam membentuk sumber daya manusia yang handal dan himbauan terhadap pemerintah untuk mengsosialisasikan insentif pajak bagi industri yang bekerjasama dengan pendidikan. (2) Polman sebaiknya menginisiasi pembentukan persekutuan strategis bersama pemerintah daerah dan industri dalam mewujudkan kawasan manufaktur terpadu. (3) Institusi yang akan mengembangkan lulusan yang siap kerja dan relevan dengan kebutuhan industri, hendaknya mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi dan melakukan kerjasama dengan industri.
Tidak tersedia versi lain