Printed
Antara Legenda dan Fakta Siti Jenar
Syekh Siti Jenar dalam Babad Tanah Jawi mula-mula dianggap sebagai anggota Walisongo. Ia adalah salah seorang murid Sunan Bonang & Sunan Giri, namun kemudian dianggap murtad karena menyebarkan ajaran sesat, ia mendakwahkan dirinya sebagai manusia yang bersatu dengan Tuhan bahkan menganggap dirinya Tuhan itu sendiri. Hidup di dunia dianggap sebagai alam kematian. Tidak ada kewajiban untuk mengerjakan shalat apalagi mendatangi masjid.
Tentu hal ini menjadi masalah besar. Sebab para wali yang telah bersusah payah menyebarkan ajaran agama Islam sesuai faham Ahlussunnah Wal Jamaah. Kini ajaran itu hendak dirusak dengan ajaran Siti Jenar. Maka dipanggillah Siti Jenar ke masjid Demak untuk disidang.
Membaca kisah tentang Siti Jenar memang harus ekstra hati-hati. Sebab kisah-kisah tentang Siti Jenar ditulis orang jauh setelah jaman Walisongo, dan pada saat kisah itu ditulis kalangan keraton sudah menganggap lumrah ajaran Siti Jenar yang dianggap bibit kawit ajaran Kejawen.
Karena itu tugas Walisongo sebenarnya belum selesai, masih harus diteruskan anak cucu dan generasi penerus penegak Ahlussunnah Wal Jamaah, perjuangan tidak hanya melalui ceramah-ceramah dan pidato, termasuk membantah bacaan yang mendiskreditkan Walisongo melalui tulisan, meluruskan keadaan yang sebenarnya.
Tidak tersedia versi lain