Printed
Pemeliharaan Preventive Klasifikasi Medium Repair pada Mesin Bubut SCHAUBLIN 102N-VM (BU 28)
ABSTRAK
Preventive maintenance adalah salah satu prosedur pemeliharaan untuk mencegah terjadinya kerusakan mesin dengan mendeteksi dan memeriksa bagian-bagian mesin, dengan interval waktu tertentu yang disesuaikan dengan nilai kompleksitas dan pemakaian mesin tersebut.
Objek kegiatan preventive maintenance yang dilaksanakan ialah mesin bubut Schaublin 102N-VM (BU 28) dengan klasifikasi medium repair. Tujuannya ialah untuk mengembalikan kondisi mesin pada keadaaan yang mendekati standar. Kegiatan preventive maintenance yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi kerja dan jadwal yang telah dibuat oleh UPT-P3. Metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan preventive maintenance ialah studi literatur dari beberapa sumber referensi, observasi mesin dengan beberapa masalah diantara lain, poros spindle tailstock yang hanya keluar 50 mm, suara berisik pada bearing spindle, masalah pada feed gearbox dan beberapa komponen yang harus diganti karena sudah tidak berfungsi dengan baik seperti mur, dan baut. Kemudian kegiatan kalibrasi awal untuk mengetahui kondisi geometri mesin. Setelah itu dilakukan kegiatan preventive maintenance berdasarkan spesifikasi kerja dan hasil observasi. Kegiatan yang dilakukan diantara lain penggantian semua suku cadang yang rusak, melakukan pelamakan pada slider eretan melintang dan eretan atas untuk meratakan bidang serta membuat cerukan oli, pembersihan komponen, pelumasan bagian mesin serta perbaikan fungsi mekanik.
Selanjutnya dilakukan kegiatan pemeriksaan untuk mengetahui adanya perubahan. Kegiatan yang dilakukan ialah kalibrasi akhir dengan hasil, 7 item pemeriksaan memenuhi standar dan 12 item pemeriksaan tidak memenuhi standar. Kemudian dilakukan pemeriksaan fungsi – fungsi bagian mesin setelah kegiatan preventive maintenance. Berdasarkan spesifikasi kerja dari 51 item pemeriksaan pada kondisi akhir 48 item memenuhi standard dan 3 lainnya tidak memenuhi standard. Kegiatan pemeriksaan terakhir yang dilakukan ialah uji pemotongan untuk mengetahui kualitas benda yang dihasilkan. Selain itu ada beberapa proses perbaikan yang tidak dapat dilakukan karena keterbatasan alat serta waktu pengerjaan seperti penggerindaan bed mesin dan pembuatan seal penyapu eretan.
Tidak tersedia versi lain