Printed
DO (Drop Out)
Jemi, si mahasiswa abadi, dari kecil nggak pernah punya cita-cita. Waktu masih SD, temen-temennya ada yang pengen jadi guru, pengusaha, malahan ada yang pengen jadi tabib. Jemi nggak pengen jadi apa-apa.
"Kamu harus punya cita-cita, Jemi," kata gurunya. "Semua temen-temenmu punya cita-cita Agnes ingin jadi guru, dan Susi ingin jadi pengusaha seperti bapaknya, kamu ingin jadi apa?
"Baiklah kalo memang harus punya cita-cita saya pengen jadi suaminya Susi!"
"Kamu nggak boleh bercita-cita jadi cowok matre, Jemi pikirkan lagi!"
Itu kali pertama dan kali terakhir Jemi mikirin cita-cita sampe dewasa, dia tetep lebih suka membiarkan hidupnya mengalir kayak banjir - nyusahin banyak orang. Dia ikuti kemana saja angin meniupnya. Niatnya kuliah di jurusan sastra Rusia, malah terdampar di jurusan Akuntansi. Tiap kuliah, kerjaannya cuma menggambar pohon dan pohon. Catatan kuliah jadi pohon, buku jadi sejuk, dia jadi bodoh.
Temen-temen kuliah seangkatannya udah pada lulus semua, bahkan ada yang udah meninggal, Jemi masih setia kuliah sampe tahun ketujuh dan beliau juga ada tanda-tanda dia bakal segera lulus. Jemi menganut prinsip akan terus menuntut ilmu sampe ke liang kubur. Kampus tidak mengizinkan Jemi kuliah sampe mati. Dia harus lulus tahun ini kalo nggak mau drop out.
Dengan bantuan Leah, bekas seniornya yang udah jadi dosen, dan Doktor M, dosen Statistik yang nyebelin, Jemi berjuang mati-matian menghindari DO.
Tidak tersedia versi lain