Printed
The Structure of Scientific Revolutions
Revolusi adalah proses menjebol tatanan lama sampai ke akar-akarnya, kemudian menggantinya dengan tatanan yang baru sama sekali. Begitu juga yang dimaksudkan dengan revolusi sains dalam buku ini. Atau jelasnya, menurut Khun, revolusi sains muncul jika paradigma yang lama mengalami krisis, dan akhirnya orang mencampakkannya serta merangkul paradigma yang baru.
Dulu orang hanya mengetahui ada 5 planet di cakrawala kita. Kemudian ditemukan 3 planet baru dan ribuan “planet kecil”. Ini kemajuan astronomi yang pesat. Tetapi, jika hanya menyangkut bertambahnya jumlah planet yang diketahui, ini bukan revolusi.
Setiap masyarakat yang beradab sekarang percaya bahwa bumi bersama semua anggota tata surya kita ini beredar mengelilingi matahari (heliosentrisme). Padahal, semula orang menganggap bahwa bumilah pusat alam semesta. Semua benda angkasa beredar mengelilingi bumi (geosentrisme). Mungkinkah orang percaya kepada paradigma geosentrisme dan kepada paradigma heliosentrisme sakaligus? Di sinilah terjadinya revolusi astronomi.
Apakah geosentrisme itu salah? Dalam artian tertentu, juga tidak bisa dikatakan salah. Telah berabad-abad lamanya geosentrisme memungkinkan peramalan peristiwa angkasa seperti gerhana dengan tepat. Bahkan sekarang pun, untuk perhitungan tertentu, ternyata geosentrisme lebih praktis dan cermat. Anda tidak bingung?
Dalam karyanya ini Khun menjelaskan segala segi revolusi sains dengan gambling. Dia menggunakan juga contoh-contoh yang sangat populer dari bidang sains yang lain: fisika, mekanika, kelistrikan, dan kimia. Maka untuk dapat memahaminya tidak perlu menjadi sarjana sains terlebih dulu.
Tidak tersedia versi lain