Printed
Memelihara Sunda: Bahasa, Seni, dan Sastra
Seri Sundalana 12 memusatkan perhatian pada pentingnya kegiatan menyelamatkan, memelihara, dan mengembangkan tiga diantara banyak aspek kebudayaan Sunda, yakni aspek kebahasaan, kesenian, dan kesastraan. Di bidang kebahasaan, antropolog CW Watson menyumbangkan hasil pemikirannya mengenai kebijakan dan program yang dapat ditempuh untuk menjamin kelangsungan hidup bahasa Sunda. Di bidang kesenian terdapat dua tulisan, masing-masing dari sastrawan Ajip Rosidi dan HD Bastaman, keduanya memusatkan perhatian kepada seni pertunjukan. Sumbangan Ajip dalam edisi ini berupa dokumentasi atas cerita wayang Cirebon yang dibawakan oleh mendiang Dalang Abyor dalam bahasa Cirebon beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia dan telaah atas teks sebagai pengantar bagi pembaca untuk mengapresiasi kandungan teks tersebut. Adapun HD Bastaman menyumbangkan telaah atas seluk beluk tembang Cianjuran dalam rangka upaya mendapat pengakuan sebagai salah satu “warisan budaya dunia”. Di bidang kesastraan ada sumbangan telaah dari Ilham Nurwansyah berupa temuan mengenai naskah Sunda Kuna Siksakandang Karesian.
• Kebijakan melestarikan bahasa Welsh sebagai Model
untuk melestarikan Bahasa Sunda, CW Watson
• Pengalaman Merekam Pertunjukkan Wayang Kulit
dalang Abyor , Ajip Rosidi
• Rikmadenda Ngulati Pangeran, Abyor
• Tembang Cianjuran: Karakteristik, Kamekaran, Ajen
-inajenna Pikeun Nyumponan Kriteria World
Cultural Heritage, HD Bastaman
• Naskah Lontar Sunda Kuna Sanghyang Siksakandang
Karesian (624), Ilham Nurwansah.
Tidak tersedia versi lain