Printed
Een Sukaesih Sang Guru Qolbu
Terbaring lumpuh 30 tahun Tapi Terus mengajar dari tempat tidurnya. "Saya yang lumpuh ini tidak ingin hanya menyusahkan orang, tapi saya juga harus bermanfaat untuk orang lain."
0 Een Sukaesih: Dramatik dan Menginspirasi xviii
1 Kampung Sumur, Musim Kemarau 1963 1
2 Ayah-Ibu Bercerai, Diasuh sang Nenek 9
3 Jaga Sawah dan Kepala Een Dipatuk Ayam 15
4 Ingin jadi Guru seperti pak Ahmad 23
5 Bahu Nyeri dan Tangan Tak Bisa Diangkat 29
6 Tes Darah: Positif Sakit Radang Sendi 35
7 Tamatkan Kuliah walau Jalannya Tertatih-tatih 41
8 Vonis Dokter: Usia Een Tinggal Seminggu! 55
9 Oh Tuhan ... Dunia seperti Kiamat 61
10 Pinggang Diganjal Ban Motor Vespa 67
11 Apa dan Mengapa Sakit Radang Sendi? 75
12 Merelakan Sang Kekasih Pergi 81
13 Een Membakar Semua Ijazah 87
14 Kun Fayakun! Een Bangkit dari Keterpurukan 93
15 Teringat Penyakit Jenderal Sudirman dan Nabi
Ayub 99
16 Semangat Mengajar dari Tempat Tidur 105
17 Dari Mengerjakan PR, Mengaji, sampai Menari 117
18 Rela Tak Dibayar, Cuma Dapat Sayuran 127
19 Een Melahirkan Murid-Murid Berprestasi 133
20 Laila Nusyaibah, Kader yang Hebat 141
21 Een: Keluargaku, Rumahku, Surgaku 149
22 Sedang Tidur Pulas, Een sering Digigit Tikus 161
23 Penghargaan & Liputan Media yang Mengharukan 171
24 Dikunjungi Artis dan Dibuatkan Lagu Khusus 185
25 Diundang ke Istana, Bertemu Presiden 195
26 Kuliah Umum yang Penuh Derai Air Mata 203
27 Een mendapat Predikat Guru Qolbu 213
28 Pesan Penting Een kepada Para Guru 225
29 Bonus Rumah Pintar, Naik Haji, dan Difilmkan 229
30 Belajar dan Merajut Mimpi Bersama Een (sebuah
Testimoni) 241
31 Ingat Een, Ingat Sumedang 249
Tidak tersedia versi lain