Printed
Optimasi Upset Forging Pada Kelapa Pintle Chain Pin Menggunakan Metode Taguchi
Politeknik Manufaktur Negeri Bandung sedang memproduksi produk yaitu Pintle Chain Pin. Produk ini adalah bagian dari komponen Filler Elevator pesanan PT. Bukaka Teknik Utama yang berfungsi untuk memindahkan batu bara dari satu station ke station lain. Proses pembuatan produk ini terdiri dari beberapa proses machining yaitu CNC Turning, Milling dan Drilling. Proses machining diubah menjadi proses forging sebagai langkah perbaikan kualitas produk dari segi proses. Forging adalah proses deformasi dimana benda kerja ditekan diantara dua dies (cetakan). Tujuannya untuk mengefisienkan waktu kerja, menekan harga proses dan meminimalkan penggunaan tool. Proses forging pintle chain pin menggunakan temperatur kerja warm forging yaitu bekerja dibawah temperatur rekristalisasi dengan menggunakan metode upset forging dimana ketinggian dari produk dikurangi dengan menekan dua bidang sejajar atau pararel. Mesin yang digunakan dalam proses forging ini adalah mesin manual screw press dengan beban maksimal 32 ton yang memiliki keterbatasan yaitu keakuratan beban yang dihasilkan oleh mesin tidak diketahui aktualnya oleh operator. Dengan adanya keterbatasan tersebut maka perlu dibuat desain eksperimen yang berfungsi untuk mengevaluasi secara serentak faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik produk atau proses forging. Faktor yang berpengaruh terhadap proses forging diantaranya temperatur kerja, pelumas dan beban forging. Karena melibatkan banyak faktor dan level, maka eksperimen ini direncanakan dengan metode Taguchi menggunakan S/N Ratio untuk memilih karakteristik produk yang akan diteliti. Karakteristik produk yang dipilih dalam eksperimen ini adalah smaller is better dengan respon yang dicari adalah flashing tertipis dari kepala pintle chain pin, dengan harapan flashing akan lebih mudah dihilangkan pada proses selanjutnya. Eksperimen dirancang menggunakan Orthogonal Array untuk mengetahui percobaan minimal terhadap parameter-parameter yang berpengaruh pada proses forging. Hasil eksperimen dianalisis menggunakan ANOVA ( Analysis of Variance ) untuk mencari parameter optimum. Berdasarkan hasil eksprimen didapatkan flashing tertipis yaitu 0,766 mm dan hasil analisis didapatkan kombinasi parameter optimum yaitu temperatur tempa 700⁰ C (42,40 %), pelumas menggunakan Furnace Oil (20,92 %) dan berat badan operator 70-79 Kg (31,83 %).
Tidak tersedia versi lain