VCD
Pembuatan Bagian Penggerak Mesin Lapping Disk dan Seat Valve Di PT.ALFA Valves Indonesia
PT. Alfa Valves Indonesia adalah salah satu perusahaan yang supplier valve baik dari kilang ke
pengolahan maupun dari kilang ke end user, dan layanannya (Katalog PT.AVI, 2016). Valve merupakan
perangkat yang berfungsi untuk mengatur, mengontrol dan mengarahkan laju aliran fluida, baik fluida gas
maupun cair pada sistem perpipaan. PT. Alfa Valves Indonesia memiliki Departemen Maintenance yang
bertugas memelihara, memperbaiki, dan meningkatkan kinerja mesin yang dimiliki perusahaan. Penulis
sebagai mahasiswa POLMAN mendapatkan tugas melaksanakan PPI di PT. Alfa Valves Indonesia dan
ditempatkan sebagai staf Maintenance. Penulis ikut terlibat dalam proyek pembuatan mesin lapping dengan
rancangan baru, tepatnya pada pembuatan bagian penggerak mesin.
Proses lapping merupakan salah satu proses finishing yang dilakukan untuk instalasi / pemeliharaan
valve. Proses lapping adalah proses abrasif yang dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan penyelesaian
permukaan dengan akurasi dan kehalusan tinggi (Marinescu, Ioan D. 2007). Proses lapping dibutuhkan
pada bagian Disk dan Seat valves guna menghindari kebocoran pada valve. Prinsip dasar mesin lapping
pada umumnya ialah motor listrik memutarkan poros yang kemudian ditransmisikan oleh bagian penggerak
yaitu pulley dan belt ke flange. Flange yang telah dilapisi material abrasif akan melakukan kontak langsung
ke bagian disk atau seat valve.
Pada dasarnya mesin lapping dapat dibuat secara vertikal maupun horizontal tergantung
kebutuhannya. Di PT. Alfa Valves Indonesia mesin lapping yang tersedia ialah mesin lapping dengan
konstruksi horizontal. Beberapa masalah yang ditemui pada mesin ini ialah pengoperasian terhadap disk
diameter tertentu dianggap sulit oleh operator sehingga hasil lapping kurang baik. Mesin ini juga memiliki
keterbatasan yaitu hanya untuk gate valve dia. 2” s.d. 18”.Maka dilakukan pembuatan mesin dengan
rancangan baru sebagai solusi masalah tersebut. Pelaksanaan proses permesinan dan perakitan dilakukan
di workshop, yang dimulai dari mempelajari gambar susunan maupun part mesin, pengadaan material part
standar maupun part non standar yang dibutuhkan untuk pembuatan mesin. Setelah bagian-bagian tersebut
selesai permesinan, dilakukan Quality Control, dan dilanjutkan assembly secara berurutan. Kemudian trial
mesin dilakukan secara kualitatif dengan produk maupun tanpa produk. Hasil trial menunjukkan mesin
dapat diperasikan dengan baik dan dapat digunakan terhadap produk. Waktu estimasi pengerjaan proses
permesinan hingga assembling yaitu 26,323 jam, dan waktu real proses permesinan hingga assembling
yaitu 40,5 jam. Setelah selesai pembuatan, proses lapping dapat dilakukan terhadap disk dengan diameter
4” sampai 30”.
Kata Kunci: proses lapping, pembuatn mesin lapping rancangan baru, pembuatan komponen penggerak,
disk dan seat
Tidak tersedia versi lain