Printed
Analisa Serbuk HSS Hasil Pembuatan Menggunakan Metode Rotating Electrode Process
Jurusan Teknik Manufaktur adalah satu jurusan yang terdapat di Politeknik Manufaktur Negeri Bandung yang sering menggunakan alat potong HSS dalam aktifitas praktikum ataupun produksi. Seiring meningkatkan penggunaan HSS semakin meningkat pula tingkat keausan alat potong sehingga pada waktu tertentu alat potong HSS tersebut tidak bisa digunakan kembali karena alat potong yang sudah tidak dapat diasah maupun geometri alat potong yang sudah tidak sesuai. Kejadian itu berdampak terhadap penimpukan alat potong HSS bekas yang disimpan dilaci toolcrib. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk membantu memberikan alternatif dalam pemanfaatan alat potong yang tidak terpakai(waste) menjadi material yang bisa dimanfaatkan kembali menjadi suatu produk yng bernilai melelui pembuatan serbuk HSS menggunakan mesin pembuat serbuk dengan metode rotating electrode process. Proses pembuatan serbuk terjadi ketika material HSS yang diputar pada kecepatan putar 11200 rpm didekatkan dengan elektroda tembaga dengan arus sebesar 160 ampere kemudian terjadilah proses melting pada HSS yang selanjutnya akan terbuang atau terlempar akibat gaya sentrifugal yang dipengaruhi oleh kecepatan putar. Lelehan yang terlempar akan menabrak dinding dan akan mengalami proses solidikasi menjadi butiran serbuk yang mengeras. Pengambilan data dilakukan 8 kali dengan jarak yang berbeda untuk membandingakn pengaruh jarak lontar terhadap ukuran butiran. Setelah dilakukan analisa diperoleh hasil bahwasemakinjauh jarak lontar akan menghasilkan ukuran butiran yang semakin kecil dengan kisaran butiran 90µm - 140µm dan semakin kecil dekat jarak lontar akan menghasilkan ukutan butiran yang lebih besar dengan kisaran butiran 400µm - 670µm. Bentuk butiran yang terbentuk adalah spherical karena adanya pengaruh tegangan permukaan dan proses pendinginan yang lambat. Distribusi ukuran yang diperoleh terhadap frekuensi kumulatifnya sebesar 36,25% memiliki diameter 0µm - 100µm. Kemudian pengamatan menggunakan sieve menggunakan mesh 30 diperoleh serbuk dengan 1,5788 gram(14,24%), mesh 40 dengan 1,5869 gram (25,09%, mesh 60 dengan 1,7371 gram (27,46%), dan fine grain dengan 2,1002 gram (33,20%). Proses senter dilakukan pada suhu 1240ᵒc dn holding time selama 3 jam menghasilkan ikatan yang kurang kuat karena akibat dari proses caopaction yang hanya memberikan gaya pada permukaan saja sehingga terjadi pula rongga antar butiran yang cukup besar. Pembuatan serbuk HSS Menggunakan metode electrode rotating process menghasilkan ukuran butiran yang relatif kecil dan berbentuk spherical.
Kata Kunci : Gaya sentrifugal, rotating electrode process, spherical, sieve, sinter
Tidak tersedia versi lain