Printed
Analisis Dampak Perubahan Sistem Ikat CID (Center Inside Diameter) Strapping Dengan Palu Berbalr Di Lini Produksi Blish PT Papajaya Agung
Di PT Papajaya Agung memiliki proses produksi steel strapping manufacturing (bluish). Proses Produksi ini merupakan proses untuk menghasilkan produk berupa tali besi (strapping) dengan spesifikasi tertentu. Terdapat beberapa tahapan proses kerja pada lini produksi blish, salah satunya adalah proses packing. Proses packing saat ini menggunakan metode alat bantu tensioner & crimpr. Pada Proses metode tersebut terdapat delay time process yaitu pada pengikatan CID ( Center Inside Diameter) produk. Pada Permasalahan Delay Time Process tersebut terjadi karena proses pengikatan produk hanya bisa dilakukan pada satu produk satu waktu.
Kebutuhan atas alat bantu yang daat mempercepat proses pengikatan CID produk dan penggunaan alat bantu yang memiliki prosedur kerja relatif singkat sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dari lini produksi bluish. Produktivitas sebuah lini produksi dapat ditingkatkan dengan beberapa faktor yaitu memperbaiki metoda, Meningkatkan pekerja, mengembangkan fasilitas produksi. Dalam hal ini seiring peningkatan faktor tersebut tetapi tidak pula meningkatkan biaya secara berlebih. Untuk mencapai tujuan tersebut dapat dibuatkan alat bantu baru berupa palu beralur. Palu beralur memiliki fungsi untuk pengikatan CID prosuk dengan cara kerja menjepit tali besi menggunakan alur pada pal yang kemudian ditarik dan ditekan menggunakan gaya dari tuas palu sehingga tali besi tertarik mencapai sifat plastiknya dan mengikat CID produk.
Setelah dibuatkannya alat bantu palu beralur, terjadi peningkatan produktivitas bulish. Dengan melihat peningkatan produktivitas tersebut, maka diperlukannya analisis perbandingan dampak perubahan sistem ikat CID produk antara metoda tensioner & crimpers dengan metoda palu beralur. Untuk menganalisis hal tersebutdapat dilakukan dengan menggunakan work study berupa skema proses operasi, skema dan diagram alir proses, skema proses kedua tangan dan menggunakan time study. Dari hasil analisis tersebut didapatkan bahwa penggunaan palu beralur memaksimalkan dan menstabilkan gerakan oprator juga mengurangi jumlah operator sebanyak satu dari tiga orang. Adapun langkah kerja dari penggunaan palu berlaur relatif lebih singkat sebanyak 7 tahapan dibandingkan metoda sebelumnya. Dan rata rata waktu pembebanan tertinggi sebesar 20.2 detik untuk palu beralur, sedangkan metoda sebelumnya sebesar 50.3 detik. Penggunaan palu beralur pun mengalami peningkatan produktivitas sebesar 23,63%.
Kata Kunci : Metoda tensioner&crimpers, metoda palu beralur, work study
Tidak tersedia versi lain