Printed
Pembuatan Sistem Hidrolik Penggerak Atap Kendaraan Khusus Truck Angkatan Udara Di PT BHIMASENA RESEARCH AND DEVELOPMENT
PT Bhimasena Research & Development adalah perusahaan yang bergerak di bidang riset, pengembangan dan produksi kendaraan-kendaraan militer. Pada bulan Agustus hingga Desember 2018 ketika program praktik industri, penulis mendapat kesempatan untuk bergabung menjadi engineer di bagian Ground Vehicle yang bertugas memproduksi kendaraan militer. Salah satu produk yang dibuat yaitu kitchen truck (dapur lapangan). Kitchen truck adalah kendaraan yang berisikan peralatan dapur untuk memasak sekaligus membawa bahan makanan dalam operasi tanggap bencana dan sebagai kendaraan penunjang kegiatan militer untuk Tentara Nasional Indonesia. Kitchen truck dibuat agar mudah dibawa-bawa khususnya ke daerah bencana dan diangkut menggunakan pesawat Hercules tipe C 130-J yang memiliki tinggi kabin 2.740 mm. Namun, ketika kitchen truck digunakan untuk kegiatan lapangan memiliki tinggi 3.160 mm yang tidak akan masuk ke dalam pesawat Hercules C 130-J. Kitchen truck terbuat dari kepala dan chassis truk Hino tipe New Ranger FG 235 JL dengan ketinggian kepala dari permukaan adalah 2.750 mm. Kepala bawaan dari Hino tersebut tidak akan masuk ke dalam pesawat Hercules, maka dari itu kepala truk diganti dengan kepala baru yang dibuat oleh bagian Ground Vehicle demikian juga rangka kitchen truck dibuat di workshop PT Bhimasena Research & Development. Kitchen truck dibuat dengan rangka atap dapat bergerak naik-turun (movable) menggunakan sistem hidrolik. Tugas akhir ini berfokus pada pembuatan sistem hidrolik penggerak atap kitchen truck yang diproduksi di PT Bhimasena Research and Development. Atap kitchen truck dapat bergerak naik-turun menggunakan silinder hidrolik yang diaktifkan oleh powerpack dengan spesifikasi motor sebesar 5 HP, volume oli sebanyak 60 liter, tekanan oli yang dikeluarkan sebesar 100 bar. Ke empat buah silinder hidrolik dengan panjang stroke silinder masing-masing 660 mm, diameter bore 50 mm dan diameter rod 35 mm terpasang pada ke empat sudut rangka badan kitchen truck dengan pergerakan yang harus bersamaan dengan cara mengatur masing-masing flow control. Sistem hidrolik yang diharapkan dapat mengangkat atap kitchen truck seberat 1.500 kg. Kitchen truck memiliki komponen pendukung yaitu guide rail unit dan safety mechanic unit yang berfungsi sebagai pengaman dari sistem hidrolik untuk menghindari kerusakan rangka jika terjadi pergerakan ke empat silinder tidak sama. Proses pembuatan sistem hidrolik penggerak atap kitchen truck dilakukan dengan tahapan menerima desain rancangan rangka kitchen truck. Kemudian dilanjutkan dengan perencanaan proses pembuatan, pemesanan material, proses pemesinan, proses pengukuran dan pemeriksaan komponen, proses perakitan hingga proses uji coba. Proses uji coba pengangkatan atap kitchen truck agar bergerak sejajar dilakukan dengan cara menggerakkan ke empat silinder tanpa dihubungkan dengan atap dan mengatur ke empat flow control silinder hidrolik, kemudian memeriksa ke empat stroke silinder tersebut bergerak secara bersamaan dengan toleransi perbedaan yaitu 0-15 mm, ternyata ada masalah pada manifold block yang harus ditambah saluran agar sisitem hidrolik bekerja lebih sempurna proses modifikasi ini membutuhkan waktu 6 minggu. Selanjutnya dilakukan uji coba kembali menggerakkan silinder tanpa atap, setelah berhasil dicoba dengan mengangkat atap kitchen truck seberat 1.500 kg. Uji coba telah berhasil dengan baik sesuai rancangan. Pembuatan sistem hidrolik kitchen truck ini dijadwalkan selesai dalam waktu 35 hari, namun pada realisasinya pembuatan sistem hidrolik kitchen truck selesai selama 64 hari. Keterlambatan ini dikarenakan selain terdapat masalah pada komponen manifold block juga terdapat masalah pada komponen guid rail unit yang perbaikkannya memerlukan waktu selama 1 minggu. Tahap uji coba menyelaraskan silinder hidrolik bergerak naik-turun secara bersamaan dilakukan berulang-ulang dan memerlukan waktu selama 2 minggu. Pembuatan sistem hidrolik penggerak atap kitchen truck selesai dengan total waktu efektif 49 hari, lebih lama 14 hari dari waktu estimasi sehingga mengalami keterlambatan sebesar 28,6% sedangkan berdasarkan waktu kalender total waktu pembuatan selama 64 hari, lebih lama 29 hari dari waktu estimasi sehingga bobot keterlambatannya sebesar 45,3%.
Tidak tersedia versi lain