Printed
Mengubah bentuk Tangki Pada Instalasi Pengolahan Air Untuk Membentuk Gumpalan Partikel Kotor Dalam Rangka Pembersihan Air
Air merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat yang digunakan untuk aktivitas keseharian seperti mencuci pakaian, mandi, hingga keperluan memasak. namun kualitas sumber air sungai atau air tanah yang tidak baik akibat tercemar oleh lingkungan yang buruk. Hal ini berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat sehingga menimbulkan penyakit seperti penyakit kulit, diare, dsb.
Prototipe mesin pengolahan air Politeknik Manufaktur Bandung memiliki kapasitas produksi 1 m3 per jam dengan konstruksi terdiri dari rangka dan tangki operasi seperti tangki penambahan bahan kimia (koagulasi), penggumpalan partikel kotor (flokulasi), pengendapan (sedimentasi), dan penyaringan (filtrasi) dimana material yang digunakan yaitu pelat baja. Prototipe pengolahan air ini pernah dicoba pada tahun 2012 dan telah berfungsi dan memerlukan penyempurnaan di bagian-bagian bermasalah di antaranya seperti akibat banyak komponen yang telah hilang, salah satu contohnya motor pompa yang tidak ada, bagian instalasi pipa yang hilang, dan bagian rangka yang rusak akibat karat, serta memiliki desain konstruksi yang tidak efisien dalam segi waktu proses perawatan sebab proses bongkar pasang sangat rumit dan sulit, Sehingga proses perawatan memerlukan total waktu sebesar 221 menit yang diukur dengan melakukan metode time study, serta jumlah kegiatan yaitu sebanyak 10 kegiatan dan menggunakan 4 orang tenaga kerja. Sehingga dilakukan perubahan bentuk pada bagian flokulasi supaya waktu perawatan dapat dikurangkan dan melengkapi komponen-komponen yang hilang.
Proses modifikasi sistem flokulasi ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu studi literatur, memahami prinsip kerja mesin sebelum modifikasi, perencanaan modifikasi, pembuatan, yang kemudian dilakukan uji coba pada ke fungsian dari sistem flokulasi yang telah dimodifikasi. Dari metode tersebut, maka didapatkan data berupa data pembanding waktu proses perawatan setelah modifikasi, jumlah kegiatan, jumlah tenaga kerja dan efisiensi waktu serta hasil uji coba fungsi sistem flokulasi yang telah dimodifikasi.
Berdasarkan Hasil analisis perbandingan sebelum dan setelah modifikasi didapatkan waktu proses perawatan menjadi 25 menit, dengan kegiatan yang dilakukan menjadi 1 kegiatan dan total tenaga kerja menjadi 1 orang. Hasil uji coba ke fungsian dari sistem flokulasi yang dimodifikasi bahwa gumpalan partikel kotor (flok) terbentuk.
Kata kunci : air, pengolahan air, flokulasi, modifikasi, proses perawatan, efisiensi waktu.
Tidak tersedia versi lain