Printed
Analisis Keausan Pahat Insert Carbide Tipe CNMG 12 04 08-PM 4335 Dan Nilai Kekasaran Permukaan Produk Hasil Proses Pembubutan Material AISI 4340 Pada Mesin Konvensional Schaublin 150
Kunci untuk menghasilkan produk hasil permesinan yang berkualitas adalah dengan melakukan
proses permesinan sesuai dengan fungsi produk. Nilai kekasaran permukaan hasil proses permesinan
memegang peranan penting dalam menentukan kualitas permukaan hasil permesinan yang dipengaruhi
oleh keausan pahat (VB). Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai kekasaran permukaan (Ra) dan
besar keausan pahat pada proses pembubutan yaitu kecepatan potong (cutting speed, Vc) yang
menentukan rpm, gerak makan (feeding, f) dan kedalaman potong (depth of cut, doc). Nilai kekasaran
permukaan dari sebuah produk yang dihasilkan oleh mesin perkakas seperti mesin bubut dapat
menentukan kepresisian ukuran produk. Kekasaran permukaan produk tersebut dipengaruhi oleh
keausan pahat akibat gesekan yang menimbulkan keausan pahat. Keausan pahat dapat dikurangi dengan
memakai sistem pendinginan. Proses permesinan dengan parameter tertentu akan menentukan nilai
kekasaran permukaan dimana kekasaran permukaan tersebut dapat dijadikan acuan untuk evaluasi
produk hasil proses permesinan. Poros sering digunakan sebagai alat untuk mentransmisikan daya dan
putaran dari sebuah alat penggerak, seperti roda dan motor listrik yang suaiannya kecil karena tuntutan
fungsi harus dipasangkan bearing, sehingga poros pada bagian yang akan dipasangkan bearing dituntut
harus halus berdiameter dengan toleransi kecil. Material yang sering digunakan untuk poros adalah
kelompok machinery steel, diantaranya AISI 4340 (VCN 150 dari Boehler) yang dikenal sebagai
material HSLA (High Strength Low Alloy-Steel), yaitu baja karbon medium paduan rendah dengan
kekuatan tarik yang tinggi; VCN 150 ini akan dijadikan bahan sebagai objek penelitian yang akan
dipotong dengan menggunakan insert carbide tipe CNMG 12 04 08-PM 4335 berbentuk belah ketupat
beradius 0,8 mm, akan diproses pada mesin bubut konvensional Schaublin 150.
Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Taguchi,
metode Taguchi ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas produk dan dapat menekan biaya seminimal
mungkin. Software Minitab adalah software yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data.
Dengan menggunakan metode Taguchi pada software Minitab, dihasilkan jumlah percobaan matriks
orthogonal sebanyak 9 kali pengujian. Setelah pengujian ke-1, dilakukan pengukuran besar keausan
pahat dengan menggunakan digital mikroskop Dino-Lite tipe AM4113 dan pengukuran kekasaran
permukaan dengan menggunakan surface roughness tester merk Mitutoyo tipe SJ-400. Untuk pengujian
ke-2 sampai dengan pengujian ke-9, dilakukan proses yang sama seperti pengujian1. Setelah dilakukan
9 kali pengukuran keausan pahat dan kekasaran permukaan, data hasil pengukuran tersebut kemudian
dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance).
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pengaruh kecepatan potong, laju pemakanan dan
kedalaman pemotongan terhadap keausan pahat dan nilai kekasaran permukaan hasil pembubutan serta
mengetahui kombinasi level faktor yang menghasilkan keausan pahat dan nilai kekasaran permukaan
paling optimum dinyatakan dengan nilai terkecil (permukaan halus). Dari tiga faktor yang diuji
(kecepatan potong, laju pemakanan dan kedalaman potong), seluruh faktor memiliki pengaruh. Namun
faktor yang paling berpengaruh terhadap keausan pahat adalah kecepatan pemotongan (Vc), sehingga
menghasilkan VB optimum dengan keausan sebesar 0,012 mm dan faktor yang paling berpengaruh
terhadap kekasaran permukaan adalah laju pemakanan (f), sehingga menghasilkan Ra optimum dengan
nilai N7 yaitu 0,376 μm.
Kata kunci : kualitas, keausan pahat potong, kekasaran permukaan, AISI 4340, matriks orthogonal,
metode Taguchi.
Tidak tersedia versi lain