Printed
Assesment Penyimpangan Geometri Mesin Parkakas CNC Vertical Milling Pada Kondisi Tanpa Beban
Kualitas sebuah produk yang dihasilkan oleh mesin perkakas sangat dipengaruhi oleh kinerja mesin
yang optimal, khususnya mesin perkakas CNC dimana keakurasian dan kepresisian sangat berpengaruh
terhadap kualitas produk. Salah satu tugas utama yang harus direalisasikan oleh mesin perkakas khususnya
mesin perkakas CNC adalah pemosisian perkakas yang tepat relatif terhadap benda kerja. Keakuratan
pemosisian bergantung pada banyak faktor, dimana kesalahan geometri merupakan penyebab terbesar yang
berkontribusi signifikan pada akurasi dan kepresisian mesin perkakas. Pemakaian mesin perkakas CNC dalam
jangka waktu lama mengakibatkan berbagai jenis komponen penyusun mesin perkakas CNC mengalami
keausan dan kerusakan. Hal tersebut akan mengakibatkan penyimpangan terhadap keakuratan pemosisian
semula pada mesin perkakas CNC. Untuk menjamin kinerja mesin yang optimal perlu dilakukannya kegiatan
pemeriksaan dengan mengukur penyimpangan geometri mesin perkakas CNC. Tugas akhir ini dilakukan untuk
mengidentifikasi penyimpangan geometri yang terjadi pada mesin perkakas CNC vertical milling DMTG XD40A dengan metode pengukuran pada kondisi tanpa beban dengan alat ukur ballbar dan laser interferometer,
sehingga dapat diketahui nilai dan status penyimpangannya untuk dijadikan rekomendasi baik nilai parameter
kompensasi ataupun kegiatan perawatan dan perbaikan mesin. Hasil pengukuran dengan alat ukur ballbar
didapatkan nilai pengukuran yang dilakukan disetiap bidang memenuhi asumsi normalitas atau hasil
pengukuran memiliki populasi yang sama pada tiap posisi di satu bidang yang sama, dan diperoleh simpulan
nilai penyimpangan circular deviation, radial deviation, bi-directional circular deviation, dan mean bidirectional radial deviation dalam µm pada bidang YZ adalah 9,822; 12,074; 31,944; dan 11,972, sedangkan
bidang ZX adalah 9,832; 16,899; 31,112; 17,192. Hasil pengukuran dan analisis bidang XY dihasilkan
simpulan jenis penyimpangan yang berkontribusi tinggi terhadap circular error adalah scaling mismatch error
sebesar 15%. Hasil dari pengukuran dengan laser interferometer dibandingkan dengan standar toleransi
penyimpangan mesin perkakas ISO 10791-2:2001 serta ISO 10791-4:1998, dan diperoleh simpulan kondisi
penyimpangan geometri akurasi dan keterulangan pemosisian dalam µm pada sumbu X 32,3 (Failed) dan 9,0
(Ok), sumbu Y 16,5 (Ok) dan 6,6 (Ok), serta sumbu Z 20,6 (Ok) dan 3,7 (Ok). Akurasi dan keterulangan
kelurusan horizontal dalam µm pada sumbu X 6,3 (Ok) dan 3,0 (Ok), sumbu Y 2,5 (Ok) dan 1,1 (Ok), serta
sumbu Z 3,4 (Ok) dan 2,5 (Ok), sedangkan kelurusan vertikal pada sumbu X 7,7 (Ok) dan 2,2 (Ok), sumbu Y
2,8 (Ok) dan 2,2 (Ok), serta sumbu Z 4,2 (Ok) dan 0,8 (Ok). Akurasi dan keterulangan angular pitch dalam
µrads pada sumbu X 19,8 (Ok) dan 8,4 (Ok), sumbu Y 23,8 (Failed) dan 20,7 (Failed), serta sumbu Z 16,1
(Failed) dan 9,4 (Ok), sedangkan angular yaw pada sumbu X 20,7 (Ok) dan 8,3 (Ok), sumbu Y 31,8 (Failed)
dan 17,1 (Failed), serta sumbu Z 23,5 (Failed) dan 4,0 (Ok). Penyimpangan ketegaklurusan dalam µm/mm
pada sumbu X-Y 2,06 (Ok), sumbu Y-Z 1,2134 (Ok), dan sumbu X-Z -0,5142 (Ok). Dari hasil pengukuran
tanpa beban diperoleh rekomendasi kegiatan perawatan berupa nilai kompensasi parameter mesin serta perlu
dilakukan kegiatan perawatan dan perbaikan pada linear guideway mesin sebagai bentuk pemeliharaan terkait
kondisi penyimpangan geometri mesin perkakas CNC vertical milling DMTG XD-40A di POLMAN
Bandung.
Kata kunci: pengukuran ketelitian, mesin perkakas CNC, penyimpangan geometri, laser
interferometer, ballbar
Tidak tersedia versi lain