Printed
Optimisasi Parameter Pembubutan pada Material S45C dengan Pahat High Speed Steel Menggunakan Metode Grey Relational Analysis dan Analisis Anova
Proses pembubutan merupakan salah satu proses yang digunakan dalam industri manufaktur untuk membentuk benda berbentuk silindris. Selain hasil yang presisi, kekasaran permukaan juga merupakan indikasi utama dalam kualitasproduk. Untuk mendapatkan kualitas produk yang diinginkan, pemilihan parameter pembubutan menjadi hal yang penting dalam mengontrol kualitas permukaan yang dihasilkan.Dalam pembuatan komponen mesin, material S45C banyak digunakan untuk pembuatan poros karena material ini memiliki sifat mekanik yang baik. Kekasaran permukaan menjadi salah satu kualitas yang harus dicapai dalam pembuatan poros. Penggunaan pahat high speed steel (HSS) sebagai alat potong pada proses pembubutan poros juga perlu diperhatikan. Pasalnya, apabila proses pembubutan dilakukan tidak sesuai standar maka akan menimbulkan keausan pada pahat yang akan berpengaruh pada kualitas kekasaran permukaan pada poros.
Optimasi parameter pembubutan perlu dilakukan untuk mencapai kualitas yang diinginkan. Optimasi parameter pembubutan difokuskan pada respon kekasaran permukaan (Ra) dan keausan pahat (VB) untuk material S45C dengan pahat HSSsebagai alat potong. Faktor kecepatan potong (Vc), feed rate (f), dan deep of cut (ap) menjadi hal yang mempengaruhi hasil akhir kekasaran permukaan dan produktivitas dalam proses pembubutan. Penelitian ini memfokuskan pada parameter proses mesin bubut guna memberikan permukaan yang baik serta tingkat keausan pahat yang minimal.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metodeGrey RelationalAnalysis(GRA) karena metode ini dinilai sangat cocok dalam mengatasi permasalahan multi respon, yang mana pengolahan datanya dapat disederhanakan. Penelitian ini berfokus pada proses pembubutan material S45C denganHSS sebagai alat potong. Penggunaan Grey RelationalAnalysis (GRA) sebagai metode pengolahan data dan Analysis of Variance(ANOVA) untuk mendapatkan kombinasi level terbaik untuk hasil multi respon. Faktor yang digunakan adalah kecepatan potong (Vc), feed rate (f), dan deep of cut (ap) dengan masing-masing faktor memiliki tiga level serta responnya berupa kekasaran permukaan (Ra) dan keausan pahat (VB).
Hasil penelitian yang didapat adalah berupa kombinasi optimal faktor dan level untuk mencapaikedua respon tersebut, dengan nilai kecepatan potong (Vc) = 14 mm/min (level 1); feed rate (f) = 0,03 mm/rev(level 1); dan deep of cut (ap) = 1,0 mm (level 3). Untuk presentase kontribusi dari setiap faktor dihasilkan dengan nilai kecepatan potong (Vc) = 20,89 %;feed rate (f) = 58,17 %; dan deep of cut (ap) = 14,59 %. Prentase faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap multi respon dengan respon kekasaran permukaan (Ra) dan keausan pahat(VB) adalah faktor feed rate(f).
Kata kunci : optimasi, parameter pemotongan,kekasaran permukaan, keausan pahat, metode grey relational analysis, ANOVA
Tidak tersedia versi lain