Printed
Pembuatan Sistem Minimum Quantity Lubrication (MQL) dengan Kontrol Arduino pada Mesin CNC
Di latar belakangi perlunya pengembangan mesin perkakas CNC Polman yang belum ada
sistem pendingin dan terkait isu dampak negatif penggunaan cairan pendingin atau coolant yang
berlebihan pada saat peroses permesinan. Alternatif untuk mengatasi masalahnya adalah dengan
mengembangkan mesin perkakas CNC Polman yang belum ada sistem pendingin dengan meng
instalasi sistem pendingin metode Minimu Quantity Lubrication (MQL) dengan kontrol Arduino.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem Minimum Quantity Lubrication (MQL)
dengan mengimplementasikan sebuah kontroler berbasis Arduino untuk lebih meminimalkan
penggunaan coolant dalam sitem MQL, dengan jalan mengatur flow rate pompa peristaltik pada
kontrol alat. Di mana alat sistem minimum quantity lubrication (MQL) dengan kontrol Arduino pada
mesin CNC akan diinstalasikan pada mesin perkakas CNC frais buatan Polman. Dalam penelitian ini
untuk menjalankan alat memiliki tiga trigger, yaitu untuk trigger pertama pada kontrol alat dengan
cara memilih menu “ON/OFF” dan menekan tombol select sehingga pada interface berupa LCD
menampilkan “Pompa ON” maka alat akan berjalan bila menampilakan “Pompa OFF” alat akan
berhenti berkerja. Lalu trigger kedua bila spindle mesin perkakas CNC berputar searah jarum jam /
ClockWise (CW) atau berputar berlawanan arah jarum jam / AntiClockWise (CCW) maka alat akan
berjalan. Dan untuk trigger ketiga untuk menjalankan alat dengan cara menekan tombol coolant pada
machine control panel mesin perkakas CNC sehingga lampu indikator tombol menyala dan bila di
tekan kembali dan lampu indikator tombol mati maka alat akan berhenti berkerja.
Hasil dari penelitian ini adalah telah dibuatnya alat sistem minimum quantity lubrication
(MQL) dengan kontrol Arduino pada mesin CNC. Berdasar pengujian dilakukan dibagi menjadi tiga
bagian yaitu, pengujian pertama berdasar hasil uji coba fungsi, program yang dibuat untuk alat sistem
minimum quantity lubrication (MQL) dengan kontrol Arduino pada mesin CNC berjalan sesuai
dengan fungsi dan sesuai dengan spesifikasi. Pengujian kedua berdasarkan data hasil pengujian,
presentase tingkat kesalahan yang terkecil dan terbesar berturut-turut, yaitu adalah 0.012% untuk yang
paling kecil presentasi kesalahan dan 0.086% untuk yang paling besar presentasi kesalahan. Hal
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, persamaan regresi linear, udara terjebak dan
besarnya arus yang masuk naik turun. Dan pengujian ketiga berdasar uji coba didapat data di mana
metode MQL lebih baik diaplikasikan pada sampel dengan material alumunium dan baja St 37 dengan
alat potong material HSS dan carbide baik dilihat dari perbandingan data suhu yang terjadi pada alat potong dan benda kerja dengan pendinginan yang berbeda dan dilihat dari perbandingan data kualitas
nilai surface roughness Ra pada benda kerja yang dapat dicapai dengan menggunakan metode
pendinginan yang berbeda. Dilihat dari suhu alat potong dengan benda kerja terukur rata-rata yang
paling terkecil yaitu, suhu yang terukur rata-rata sebesar 28,62℃ pada alat potong material carbide
dengan benda kerja material alumunium. Sedangkan dilihat dari nilai surface roughness Ra pada
benda kerja rata-rata yang terkecil yaitu, nilai surface roughness Ra yang terukur rata-rata sebesar
0,704 μm berdasarkan standar ISO atau DIN 4763 yang merupakan roughness grade numbers N6, di
mana material sampel yaitu alumunium dengan mengunakan alat potong material HSS.
Tidak tersedia versi lain