VCD
Pengaruh Tegangan Tarik non Ferro Terhadap Springback Pada Proses V-Bending Dengan Menggunakan DIE Berbahan Urethane
Dewasa ini, teknologi semakin berkembang dengan pesat salah satunya pada industri
manufaktur di bidang produksi sheet metal berbahan ferro dan juga non ferro. Produk berbahan sheet
metal saat ini sudah merambah hampir ke semua benda yang dibutuhkan manusia pada kehidupan
sehari-hari. Output dari produknya pun sangat bervariatif, mulai dari bentuk yang sederhana hingga
bentuk yang komplek, juga mulai dari toleransi yang rendah hingga toleransi yang tinggi. Dikarenakan
output dari produk sheet metal harus memiliki toleransi yang tinggi, proses springback adalah salah satu
masalah yang harus diatasi. Contoh produk dari sheet metal berbahan aluminium yaitu handle pintu,
engsel pintu kaca temper dan grandel slot pintu. Proses terjadinya springback, diawali dengan
pergeseran bidang netral (neutral axis) yang membagi ketebalan pelat, tepat di area tekukan, bersamaan
dengan itu menyebabkan area tekukan tersebut mengalami penekanan pada batas bidang netral menuju
permukaan dalam tekukan dan penarikan pada batas bidang netral menuju luar. Dari perbedaan tegangan
tersebut maka proses springback pun terjadi. Proses springback dapat diakibatkan oleh elastisitas bahan
dan rasio antara radius tekuk terhadap tebal pelat. Akan tetapi, beberapa sumber menyebutkan lima
parameter utama yang menyebabkan springback, seperti, teknik bending (botomming atau air bending),
bulk properties of materials (dimensi pelat, keadaan permukaan dan sebagainya), mechanicals
properties of material (kekuatan tarik dan sebagainya), tooling, dan process condition (warm/hot
working atau lubrication). Dari lima parameter tersebut, rumus untuk menghitung besarnya springback
telah ditemukan oleh beberapa peneliti, tapi data jenis material punch/die yang digunakan pada saat
proses bending, sulit ditemukan. Industri sheet metalsering mengalami masalah springback pada produk
aluminium dikarenakan parameter tegangan tarik tidak terdapat pada rumus umum dan material
aluminium memiliki tegangan tarik yang berbeda-beda. Rumus umum tersebut dapat menghasilkan
prediksi besarnya springback namun masih memungkinkan adanya proses trial and error yang bersifat
empirik.
Dari permasalahan tersebut, diperlukan analisis mendalam pada proses eksperimental vbending menggunakan variabel tegangan tarik non ferro dengan material aluminium, tembaga dan
kuningan yang memiliki dimensi 2×35×150, sudut tekuk 90°, serta dengan menggunakan punch
berbahan baja dan urethane pad sebagai die. Penggunaan urethane pad pada penelitian ini, berdasarkan
pada pemakaian material urethane yang telah sejajar dengan pemakaian material baja sebagai perkakas
di dunia manufaktur khususnya pada proses bending. Selain itu, beberapa referensi yang menyebutkan
pemakaian urethane terbukti lebih baik dalam menghasilkan produk dengan hasil springback yang kecil
sehingga perlu adanya pembuktian lebih lanjut. Berkaitan dengan hal tersebut, nantinya penelitian ini
akan membandingkan hasil springback berdasarkan hasil percobaan terhadap rumus umum.
Setelah dilakukan uji coba, dapat diketahui bahwa tegangan tarik non ferro berpengaruh
terhadap springback, dimana material aluminium memiliki hasil springback terendah. Nilai hasil
perhitungan springback memiliki pergerakan yang bertentangan dengan hasil percobaan. Oleh karena
itu, dibuatlah persamaan regresi linear sederhana untuk mengembangkan rumus umum. Persamaaan
yang di dapat yaitu Ŷ = 1.05 + 0.008X dengan hasil springback berdasarkan variabel tegangan tarik non
ferro. Besarnya springback dengan rumus regresi linear sederhana terbukti lebih mendekati ideal
dibandingkan dengan rumus umum. Persamaan tersebut digunakan untuk memprediksi besar
springback yang terjadi pada pemakaian urethane sebagai die dan dengan variabel tegangan tarik non
ferro.
Kata kunci: springback, v-bending, urethane dan tegangan tarik non ferro
Tidak tersedia versi lain