Printed
Perancangan Sharpening Machine Tusuk Sate Dengan Kapasitas Produksi 12 Ton Per Bulan
Kebutuhan akan tusuk sate sangat tinggi, dimana dapat mencapai 5 ton/hari.
Adapun tahapan proses membuatan tusuk sate terdapat 8 tahapan, yaitu
pemotongan bambu, pembelahan bambu, penipisan, pembulatan, pemotongan
batang tusuk sate, pengeringan, peruncingan, dan penghalusan. Proses peruncingan
adalah proses yang membutuhkan waktu yang lama. Selain membutuhkan waktu
yang lama, juga membutuhkan tenaga yang sangat banyak. Kekurangan yang
ditemukan, bila menggunakan peruncing manual, kontruksi yang digunakan kurang
nyaman dan sampah peruncingan yang banyak. Hasil residu ini disebabkan oleh
proses awal pengerjaan peruncingan tusuk sate tidak sama rata ukurannya. Mesin
peruncing yang sudah ada hanya memiliki kapasitas produksi 3,9 ton/bulan.
Dengan banyaknya permintaan pasar terhadap tusuk sate tersebut, sering kali
permintaan tusuk sate yang sangat banyak tidak bisa dipenuhi. Berdasarkan
permasalahan yang dihadapi, hasil akhir dari tugas akhir ini adalah rancangan mesin
peruncing tusuk sate. Pembuatan mesin peruncing tusuk sate ini dirancang dengan
menerapkan Metode Perancangan VDI 2222 dimana metode ini memiliki 4 (empat)
tahapan yaitu merencana, mengkonsep, merancang, dan penyelesaian. Alat ini
beroperasi secara semi-otomatis yang mampu menurunkan biaya pokok produksi
dengan cara mempercepat pembuatan tusuk sate. Sehingga, dapat meningkatkan
produktivitas ekonomi perajin tusuk sate skala home industry. Rancangan yang
akan dibuat diharapkan memiliki kapisitas produksi mencapai 12 ton / bulan.
Dengan ukuran tusuk sate diameter 3 mm panjang 200 mm.
Kata kunci: Tusuk sate, mesin peruncing, VDI 2222, Bambu petung
Tidak tersedia versi lain