Printed
Optimasi Parameter Proses Pada Mesin 3D Printing Fused Deposition Modeling (FDM) Agar Poros Berdiameter 50 mm Berpasangan Menggunakan Filamen ABS Dengan Metode Taguchi
Didunia industri seringkali dibutuhkan produk single part berbahan plastik dan
bersifat costum design. Solusi dari masalah tersebut bisa teratasi oleh teknologi
additive manufacturing. Salah satu teknologi additive manufacturing adalah 3D
printing. Mesin 3D Printing yang sering dijumpai di pasaran adalah mesin 3D
Printing dengan teknologi FDM (Fused Depsition Modelling). Fused deposition
method atau FDM adalah metode additive manufacturing dimana menggunakan
konsep penambahan layer atau material setiap layer. Salah satu bahan utama
dalam proses 3D printing adalah filamen ABS. Namun mesin 3D Printing
berteknologi FDM (Fused Deposition Modelling) memiliki kelemahan yaitu jika
ingin membuat produk yang berpasangan dan memiliki toleransi akan sulit karena
permukaan yang dihasilkan akan terlihat memiliki garis yang menunjukan batas
antar layer. Garis-garis tersebut dipengaruhi oleh parameter-parameter yang
terdapat pada 3D Printing. Maka diperlukan variasi parameter agar produk 3d
printing dapat berpasangan. Penulis menggunakan metode Taguchi untuk
mendapatkan variasi parameter yang optimum dan menggunakan analisis
ANOVA untuk mengetahui faktor apa yang berpengaruh pada respon penyusutan
terhadap toleransi khusus. Kombinasi parameter optimum pada respon
penyusutan/penyimpangan terhadap toleransi khusus pada bagian diameter dalam
yaitu nozzle temperature 230, print speed 70 dan layer height 0.20. Kombinasi
parameter optimum pada respon penyusutan/penyimpangan terhadap toleransi
khusus pada bagian diameter luar yaitu nozzle temperature 250, print speed 90
dan layer height 0.20.
Kata kunci: 3D Print, FDM, metode Taguchi dan analisis ANOVA, Optimasi.
Tidak tersedia versi lain