Printed
Proses Pengeringan Jahe Gajah Menggunakan Prototipe Mesin Rotary Dryer Untuk Mencapai Kadar Air Sebesar 7% – 12% Dengan Spesimen Jahe Sebesar 1Kg
Pada masa pandemi COVID-19 para petani di kampung Cicau
rt12/rw12, Kelurahan Gunung Tandala, Kecamatan Kawalu, Kota
Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat sudah mulai menanam tanaman jahe,
karena petani memprediksi untuk kedepan nya masyarakat indonesia akan
kembali menggunakan tanaman jahe dalam meningkatkan daya tahan tubuh
untuk mencegah dari terserang penyakit dan virus. Selain dikonsumsi secara
langsung, tanaman jahe juga dapat dijadikan olahan, beberapa olahan nya
adalah dalam bidang bumbu dapur, obat, minuman, dan makanan. Salah
satu hasil olahan untuk keperluan tersebut adalah jahe kering. Pembuatan
jahe kering di Kampung Cicau dilakukan dengan cara membersihkan jahe
yang sudah disortir kemudian dipotong dengan ketebalan ±2.5mm, lalu
potongan jahe tersebut dijemur dibawah sinar matahari sampai kadar air
pada jahe sebesar 7% – 12%. Ketika proses pengeringan jahe menggunakan
sinar matahari akan sangat bergantung dengan kondisi cuaca yang terjadi,
bilamana kondisi cuaca sedang tidak mendukung, proses pengeringan jahe
pun akan terhambat. Maka untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah
prototipe mesin rotary dryer. Prototipe mesin rotary dryer adalah sebuah
alat pengering yang berfungsi untuk mengeringkan jahe dengan
memanfaatkan aliran udara panas. Mesin tersebut memiliki elemen
penggerak dan elemen pengering, elemen pengering terdiri dari tungku
pemanas, kompor oli bekas, dan tabung pengering, sedangkan elemen
penggerak terdiri dari motor listrik, dan chain and sprocket. Cara kerja
mesin ini adalah dengan membakar pipa di dalam tungku pemanas
menggunakan kompor oli bekas agar udara yang dialirkan oleh blower pada
pipa tersebut mengalami kenaikan suhu, yang lalu masuk menuju tabung
pengering. Langkah pengeringannya adalah dengan cara memasukan
potongan jahe sebanyak 1kg yang sudah dibersihkan dan ditimbang, lalu
dimasukan kedalam tabung pengering, yang kemudian berputar sambil
tabung tersebut dialiri oleh udara panas. Proses pengeringan seperti ini akan
membantu petani dalam proses pengeringan karena proses ini tidak
bergantung dengan kondisi cuaca. Proses pengeringan menggunakan
prototipe mesin rotary dryer dilakukan selama 3 jam 15 menit untuk
pengeringan 1kg jahe, sedangkan pengeringan jahe sebesar 1kg
menggunakan sinar matahari memerlukan waktu 24 jam, dengan kondisi
cuaca yang cerah, tanpa adanya mendung dan hujan. Pembuatan prototipe
mesin rotary dryer diharapkan dapat membantu para petani untuk
meningkatkan produktivitas dalam pengeringan jahe, karena penggunaan
sinar matahari dalam pengeringan jahe juga tidak bisa dilakukan pada
malam hari, sedangkan pengeringan jahe menggunakan mesin rotary dryer
dapat dilakukan setiap saat.
Tidak tersedia versi lain