Printed
Rancang Bangun Sistem Auto Drain Pada Sistem Pendingin Tanur Induksi Di Jurusan Teknik Pengecoran Logam
Tanur induksi digunakan untuk meleburkan logam dengan menggunakan arus listrik. Energi
listrik dikonversikan menjadi induksi magnet dari kumparan tembaga yang melingkari crucible.
Energi ini dihasilkan oleh perangkat pembangkit yang mengaliri arus listrik bolak-balik. Perangkat
pembangkit inilah yang disebut Variable Induction Power (VIP) atau juga disebut Power supply
cabinet. Didalam kabinet VIP terdapat sistem pendingin internal yang berfungsi untuk mendinginkan
komponen elektrikal, sedangkan sistem pendingin eksternal berfungsi untuk memindahkan panas
dari sistem pendingin internal dan mendinginkan crucible dengan menggunakan radiator. Sistem
pendingin internal dan sistem pendingin eksternal VIP menggunakan sistem close loop dan pada
pemindahan panasnya air pada kedua sistem tidak bercampur karena perpindahan panas dilakukan
dengan menggunakan heat exchanger. Pada penggunaan normal suhu air di dalam sistem pendingin
internal akan berada dalam rentang sekitar 40˚C sampai 50 ˚C, jika suhu mencapai 60˚C maka akan
muncul alarm High temp dan power supply akan trip dan tidak dapat digunakan sampai suhu turun
kembali. Maka air panas pada pipa sistem pendingin eksternal harus dibuang mengunakan keran
drain secara manual kemudian air diisi kembali dari emergency tank. Karena dioperasikan secara
manual, operator sering lupa untuk menutup keran drain sehingga membuang air yang banyak dan
dapat membuat suplai air di emergency tank habis. Solusi dari masalah ini adalah membuat sistem
yang dapat memonitor suhu sistem pendingin internal tetap dalam rentang aman saat digunakan dan
jika melebihi maka akan membuang air panas tersebut agar suhu tetap terkontrol. Hasil dari tugas
akhir ini adalah dibuatnya sistem auto drain, yaitu sistem yang memantau suhu air pada sistem
pendingin kabinet VIP agar dibawah limit maksimal 56˚C. Dari hasil uji coba, sistem telah berhasil
secara otomatis membuang air panas melalui solenoid valve dan menurunkan suhu agar tidak terjadi
trip yang menghentikan proses peleburan. Pendeteksi suhu menggunakan 2 buah termokopel tipe K
dengan akurasi ±2.2 ˚C dimana dari hasil uji coba pengukuran termokopel 1 memiliki rata-rata error
sebesar 0.61 ˚C dan rata-rata persentase error sebesar 1.5%. Sedangkan termokopel 2 memiliki ratarata error sebesar 0.99 ˚C dan rata-rata persentase error sebesar 2.29%.
Kata Kunci ; Tanur induksi, power supply, variable induction power, termokopel tipe K. heat
exchanger.
Tidak tersedia versi lain