Printed
Pengembangan Sistem Pengendalian Ketinggian Air Berbasis Scada Dengan Mikrokontroler Dan Web
Industri terus berkembang dengan memanfaatkan sistem otomasi untuk memenuhi
kebutuhan teknologi manusia, contohnya pada sistem pengendalian ketinggian air.
Namun, risiko kegagalan perangkat hardware RTU (Remote Terminal Unit) dalam
sistem ini dapat mengakibatkan kegagalan pengambilan data sehingga diperlukan
sistem cadangan seperti sistem redundant. Selain itu, pencatatan data secara manual
memakan waktu lebih lama dan rentan terhadap kesalahan sehingga sistem
pencatatan data otomatis menjadi solusi yang efisien dan akurat. Oleh karena itu,
dibutuhkan pengembangan sistem teknologi yang lebih baik pada industri untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengawasan dalam sistem pengendalian
ketinggian air. Dalam penelitian ini, dilakukan pengembangan sistem pengendalian
ketinggian air menggunakan tiga mikrokontroler, yaitu Arduino Uno dan NodeMcu
dengan tujuan menciptakan sistem redundant dengan kemampuan switching antar
Arduino saat terjadi kerusakan pada salah satu sistem RTU. Selain itu, digunakan
sistem SCADA dengan interface berbasis web pada laptop/PC untuk memonitor
dan mengendalikan ketinggian air dengan baik. Komunikasi antara Arduino Uno
dan ESP8266 dilakukan melalui komunikasi serial. Data yang diterima oleh
ESP8266 dikirim ke database MySQL dan ditampilkan pada dashboard interface.
Hasil yang didapatkan, sistem redundant dapat berjalan secara normal dengan
kecepatan perpindahan pada saat pengujian berupa simulasi kerusakan salah satu
sistem RTU dengan menggunakan switch dengan rata-rata delay sebesar 0,663 detik
dari Arduino Uno 1 ke Arduino 2 dan 0,612 detik dari Arduino Uno 2 ke Arduino
Uno 1. Selain itu, rata-rata delay pengiriman data dari Arduino ke NodeMCU
adalah sebesar 30,33 ms, sementara rata-rata waktu delay pengiriman data dari RTU
ke master station adalah sekitar 0,93333 detik.
Kata kunci: SCADA, RTU, Mikrokontroler, Ketinggian Air, Redundant
Tidak tersedia versi lain