Printed
Rancang bangun Pengukur Kadar Glikosa Darah Denan Metode Non-Invasive Berbasis IOT
Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit yang membuat kadar glukosa dalam
tubuh tinggi karena ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi insulin atau tidak
dapat menggunakan hormon insulin dengan baik. DM disebut sebagai silent killer
karena penyakit tersebut seringkali baru diketahui ketika penyandangnya sudah
mengalami komplikasi dengan persentase kematian 1.5-2.5% dari jumlah populasi
warga indonesia. Cara tradisional untuk mengukur kadar glukosa dalam darah
adalah dengan teknik invasive yang harus melukai tubuh terlebih dahulu untuk
mendapatkan hasil ukur kadar glukosa tersebut. Oleh karena itu, sebagai upaya
mencegah komplikasi yang terjadi akibat DM, dibuat sebuah alat untuk
memprediksi kadar glukosa dalam darah dengan teknik non-invasive yang bersifat
wearable sehingga mudah digunakan dimanapun. Teknik non-invasive
dikembangkan untuk pengukuran prediksi kadar glukosa yang tidak menyakitkan
dan mudah digunakan. Perubahan konsentrasi glukosa darah mempengaruhi
penyerapan sinar inframerah oleh jaringan tubuh, dengan mengukur jumlah sinar
inframerah yang diserap oleh darah, sistem dapat memperkirakan ladar glukosa
dalam darah. Untuk menguji alat ini, digunakan microcontroller Wemos D1
sebagai pengendali, sensor MAX30102 sebagai pendeteksi kondisi darah, baterai
untuk mengaktifkan alat sehingga alat tidak membutuhkan kabel yang harus selalu
terhubung untuk menyalakan alat tersebut, dan pemantau kadar glukosa melalui
aplikasi Android. Hasil penelitian pengukuran, hasil pengukurusan prediksi glukosa
darah memiliki rata-rata error sebesar 13.4% saat dibandingkan dengan
pengukuran menggunakan teknik invasive, pemantauan melalui aplikasi android
dapat dilakukan dengan baik dan data dapat ditampilkan secara real time, dan alat
dapat menyala dengan baik dengan menggunakan baterai.
Kata kunci: Diabetes Mellitus (DM), Pengukuran non-invasive, IoT, Alat
Kesehatan, Glukosa darah
Tidak tersedia versi lain