Printed
Modifikasi Sistem Ekstrusi 3D Print Untuk Kebutuhan Multi Material Melalui Pendekatan Metode Reverse Engineering
Dalam mengikuti perkembangan teknologi industri manufaktur di dunia, saat ini POLMAN Bandung melakukan penelitian terkait mesin 3D Printing. Mesin 3D printing yang saat ini dimodifikasi oleh POLMAN adalah jenis Fused Deposition Modeling (FDM), 3D printing dapat dikembangkan menjadi multi material atau mesin yang tidak hanya mengolah material thermoplastic saja tetapi bisa mengolah material campuran besi. Hal ini dapat menjadi poin tambahan pada sebuah mesin 3D printing karena fungsi pada mesin bertambah selain bisa mencetak material thermoplastic, mesin juga dapat menghasilkan produk campuran besi yang memiliki kontur atau bentukan yang cukup rumit. Bagian pada 3D printing yang berfungsi sebagai pencetak disebut juga sebagai extruder. Untuk mendapatkan fungsi multi material tersebut dibuatlah pengembangan modifikasi extruder dengan memanfaatkan mesin existing yaitu mesin 3D printing Anet E12. Pada mesin existing tersebut masih menggunakan sistem ekstrusi bowden yang belum mendukung pencetakan multi material. Sehingga, hal tersebutlah yang menjadi dasar penelitian Tugas Akhir ini. Metode yang digunakan merupakan reverse engineering, yang berfokus pada langkah-langkah proses untuk memahami cara kerja suatu mesin. Selain itu, metode reverse engineering mempermudah perancang karena tidak mengharuskan merancang dari awal. Hasil dari pengembangan ini adalah rancangan modifikasi extruder pada mesin 3D printing multi material yang dapat mengolah filamen 316L, PLA, ABS, Carbon Fiber, dan Nylon yang menggunakan sistem ekstrusi direct extruder.
Kata kunci: Multi material, 3D Printing Anet E12, Reverse engineering, Fused Deposition Modeling (FDM).
Tidak tersedia versi lain