Printed
Optimasi Pembuatan Engine Guard Kawasaki KLX - 150 Menggunakan Single Point Incremental Forming Dengan Metode Simulasi
Salah satu alternatif untuk pembentukan sheet material yaitu menggunakan single
point incremental forming. Proses ini cocok untuk pembuatan produk dengan skala
kecil karena dapat dilakukan pada mesin CNC Milling. Pembentukan terjadi akibat
pergerakan tool yang berputar mengikuti program G-Code yang dibuat pada
software CAM. Pembentukan dengan single point incremental forming
membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, dilakukan simulasi
pembentukan menggunakan software LS-Dyna untuk melakukan evaluasi sebelum
pembentukan pada mesin dengan parameter step depth dan feed rate menjadi faktor
yang diteliti serta bentuk produk, thinning, dan von misses stress sebagai respons
penelitian.Parameter yang dapat menghasilkan bentuk mendekati bentuk profil
aslinya yaitu feed rate 500 mm/rev dan step depth 0,35 mm, untuk thinning yaitu
feed rate 500 mm/rev dan step depth 0.2 mm, untuk stress yang terjadi yaitu feed
rate 500 mm/rev dan step depth 0.4 mm. Hasil bentuk optimum akan dijadikan
acuan untuk proses pembentukan pada mesin dan penunjukan sobek antar mesin
dan simulasi memiliki zona yang sama. Pada percobaan tersebut, produk tidak
berhasil terbentuk karena deformasi yang terjadi menyebabkan kegagalan bentuk
serta deformasi yang terjadi sudah melebihi batas kekuatan plastis material dengan
melihat data sheet thinning dan von misses stress setelah pembentukan pada
simulasi software LS-Dyna.
Kata kunci : Single point incremental forming, sheet thinning, von misses stress,
LS-Dyna
Tidak tersedia versi lain