Printed
Analisis Kekuatan Hasil Las SMAW Akibat Pengaruh Arus Listrik Pada Material Baja AISI 1045 Dengan Elektroda AWS E 7016
Pengelasan merupakan proses penyambungan logam dengan menggunakan panas untuk
mencairkan base metal dan bahan tambah (filler) sehingga menghasilkan sambungan yang
kuat dan rapat. Hal yang perlu di perhatikan pada pengelasan adalah kekuatan hasil lasan,
salah satunya dipengaruhi oleh arus listrik pengelasan. Penelitian ini bertujuan ingin
mengetahui variasi arus yang cocok untuk digunakan pada pengelasan las SMAW dengan
elektroda AWS E7016 ø 3,2 mm terhadap kekuatan hasil lasan berupa keuletan, kekerasan,
kekuatan tarik dan struktur mikro hasil pengelasan. Variasi arus pengelasan ditentukan
berdasarkan rekomendasi standar AWS sesuai dengan diameter elektroda yaitu 90 Ampere –
130 Ampere. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dan jenis kuantitatif. Objek
penelitian pengelasan yang dipakai adalah baja AISI 1045 sesuai standar ASTM A 827-85
dengan tebal 12 mm. Untuk ukuran spesimen uji tarik, uji bending dan uji kekerasan
mengacu pada standar AWS B4.0:2016. Hasil kekuatan tarik terbesar diperoleh dari
pengelasan variasi arus 130 Amp dengan rata – rata nilai kekuatan tariknya yaitu 675,052
N/mm². Hasil kekuatan tarik terkecil diperoleh dari pengelasan variasi arus 90 Amp dengan
rata – rata nilai kekuatan tariknya yaitu 534,446 N/mm², adapun untuk nilai kekuatan tarik
dari pengelasan variasi arus 110 Amp dengan rata-rata nilai kekuatan tariknya yaitu 641,68
N/mm² . Nilai keuletan terbesar diperoleh dari hasil pengelasan variasi arus 90 Amp dengan
rata-rata nilai keuletannya yaitu 2185 Mpa, keuletan terkecil diperoleh dari hasil pengelasan
variasi arus 130 Amp dengan rata-rata nilai keuletannya yaitu 1890 Mpa, adapun untuk nilai
keuletan dari pengelasan variasi arus 110 Amp dengan rata-rata nilai keuletannya yaitu 2150
Mpa. Hasil kekerasan terbesar diperoleh dari pengelasan variasi arus 130 Amp dengan rata
– rata nilai kekerasan yaitu 89,425 HRB. Hasil kekerasan terkecil diperoleh dari pengelasan
variasi arus 90 Amp dengan rata – rata nilai kekerasan yaitu 83,875 HRB, adapun untuk
nilai kekerasan dari pengelasan variasi arus 110 Amp dengan rata-rata nilai kekerasannya
yaitu 86,085 HRB. Terdapat hubungan positif antara arus pengelasan dengan kekuatan tarik
dan kekerasan, akan tetapi berbanding negatif dengan tegangan bending atau keuletan,
dimana peningkatan arus listrik pengelasan cenderung meningkatkan kekuatan tarik dan
kekerasan, namun dapat menurukan keuletan atau tegangan bending. Hasil pengamatan
miikrostruktur dengan arus 90 Amp pada area weld metal terdapat ferrite widmanstatten,
pearlite,dan sementit, dan untuk area HAZ terdapat ferrite, pearlite, dan martensite. Arus
110 Amp dengan mikrostruktur pada area weld metal terdapat ferrite widmanstatten dan
martensite, dan pada area HAZ terdapat ferrite dan pearlite. Arus 130 Amp dengan
mikrostruktur pada area weld metal terdapat ferrite acircular dan sementite, dan pada area
HAZ terdapat ferrite widmanstatten dan pearlite. Peningkatan arus listrik pengelasan
menyebabkan peningkatan suhu pengelasan dan mengakibatkan peningkatan ukuran butir.
Hal ini disebabkan karena heat input yang dapat mempengaruhi terhadap laju pendinginan
dan menyebabkan perubahan struktur mikro. Jika heat input besar maka laju pendingannya
lambat dan menyebabkan ukuran butir menjadi lebih kecil dan halus. Secara garis besar
berdasarkan hasil pengujian dan analisa, untuk kekuatan tarik dan kekerasan yang paling
optimal disarankan menggunakan variasi arus 130 Amp, tapi untuk keuletan atau tegangan
bending yang paling optimal disarankan menggunakan variasi arus 90 Amp .
Kata Kunci: SMAW, Arus Listrik Pengelasan, Sifat Mekanik, Mikrostruktur, AISI 1045.
Tidak tersedia versi lain