Printed
Implementasi Image Processing Pada Master Multi-Quadcopter Dengan Komunikasi Telemetri
Konflik perbatasan antarnegara terus menjadi ancaman yang konsisten terhadap
perdamaian dan keamanan. Tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga
mempengaruhi stabilitas keamanan dan perdamaian di tingkat internasional.
Pemanfaatan drone sebagai alat untuk memantau perbatasan wilayah dinilai sangat
potensial karena ukuran drone yang kecil dan mobilitasnya yang sangat fleksibel.
Penelitian ini memanfaatkan sistem multi-UAV leader-follower untuk melakukan
pelacakan lintasan dalam rangka memantau batas wilayah. Pada penelitian
sebelumnya, fitur yang ada masih belum bisa mencakup hal tersebut. Sehingga
diperlukan implementasi image processing dalam penelitian sebagai pengenal
bentuk dan letak batas wilayah. Penelitian ini juga menggunakan modul radio
telemetri sebagai media komunikasinya yang berfungsi untuk mengirim dan
menerima informasi. Dengan memanfaatkan teknologi tersebut, harapannya
komunikasi dapat tetap berlangsung walaupun sistem bekerja di daerah yang sulit
dijangkau. Hasil pengujian menunjukan seluruh sistem dapat berjalan dengan baik.
Setiap fungsi yang ada pada sistem (komunikasi telemetri, capture image, transfer
image, dan compare image) dapat bekerja sebagaimana mestinya. Komunikasi
telemetri dapat dilakukan hingga jarak lebih dari 300 m dengan waktu respon
berkisar dari 3-115 detik dengan rata-rata waktu respon selama 5 detik di dalam
ruangan dan 13 detik di luar ruangan. Keberhasilan pengiriman data berkisar dari
10%–80% di luar ruangan. Image processing juga bekerja dengan baik. Sistem
dapat mengetahui arah dan pergeseran marker dengan ketelitian hingga milimeter
(10-3 m) dengan nilai error berkisar dari 16,67% – 29% untuk gambar yang diambil
oleh webcam dan 4% - 12,5% untuk gambar yang diambil oleh kamera HP.
Kata kunci: Batas wilayah, image processing, multi-UAV, telemetry, UART
Tidak tersedia versi lain