Printed
Optimasi Parameter Pembentukan Dan Pencetakan Filamen Daur Ulang Tutup Galon Berbahan LDPE
Peningkatan drastis sampah plastik di Indonesia, mencapai 6,55 juta ton per tahun pada 2022,
mendorong perlunya solusi yang inovatif. Penanganan populer seperti 3R (Reuse, Reduce,
Recycle) menjadi kunci, dengan fokus pada jenis Low Density Polyethylene. Salah satu solusi
tepat adalah mengolahnya menjadi filament 3D printing, mengurangi limbah dan memenuhi
kebutuhan mesin 3D printer yang semakin meningkat. Studi sebelumnya menunjukkan
bahwa parameter cetak yang tepat sangat penting dalam memproses filament dari daur ulang
plastik.
Fokus penelitian ini adalah mencari parameter proses yang ideal, dengan menekankan layer
thickness, extrusion temperature, dan printing speed, yang merupakan faktor kunci dalam
membentuk kualitas cetakan 3D. Penelitian ini membangun pada rancang bangun mesin
ekstruder filament sebelumnya menggunakan limbah plastik LDPE, dengan fokus pada
menemukan parameter cetak yang optimal.
Pengujian menunjukkan bahwa perubahan kecepatan motor penarik mempengaruhi diameter
filamen. LDPE menghasilkan filamen rata-rata 1,7 mm pada 20 RPM. Pengujian PET tidak
berhasil karena konstruksi mesin dan metode ekstrusi berbeda, menggunakan potongan botol
plastik memanjang, bukan pellet. Parameter cetak optimal untuk LDPE adalah suhu nozzle
210ºC, ketebalan layer 0.16, dan kecepatan 30 mm/s. Penggunaan HMI Nextion
memungkinkan pemantauan kecepatan motor, suhu dengan sensor Max6675, dan kendali
aktuator dalam sistem eksperimen.
Kata kunci: Sampah plastik, Filamen 3D printing, Low Density Polyethylene (LDPE),
Parameter cetak 3D, Daur ulang plastik
Tidak tersedia versi lain