Printed
Rancang Bangun Remote Control Berbasis Electro Encephalograhfy (EEG) Untuk Wheel Chair
Stroke merupakan gangguan saraf yang ditandai oleh penyumbatan
pembuluh darah. Gumpalan yang terbentuk di otak mengganggu aliran darah,
menyumbat arteri, dan dapat menyebabkan pembuluh darah pecah serta
pendarahan. Stroke dapat terjadi secara mendadak dan memerlukan penanganan
segera karena dapat berakibat fatal. Ketika serangan stroke terjadi, sel-sel otak
dapat mati dalam hitungan menit, yang menyebabkan bagian tubuh yang
dikendalikan oleh area otak yang terpengaruh kehilangan fungsinya. Umumnya,
stroke lebih sering dialami oleh orang berusia di atas 60 tahun. Meskipun penderita
stroke mungkin tidak dapat bergerak atau berbicara, mereka masih dapat
menghasilkan sinyal otak yang dapat dideteksi oleh Elektroencephalogram (EEG).
Sinyal EEG adalah hasil dari aktivitas listrik di otak yang bersifat acak dan nonstasioner, mencerminkan dinamika aktivitas listrik otak. Sinyal EEG ini akan
digunakan sebagai input untuk mikrokontroler yang diolah dalam sistem BCI
(Brain-Computer Interface). Metode penelitian ini melibatkan pengambilan data
menggunakan sinyal EEG sebagai dasar untuk pengambilan keputusan perintah.
Oleh karena itu, prototipe EEG dikembangkan untuk dapat diterapkan secara luas
di berbagai bidang, termasuk industri dan kesehatan. Penyusunan tugas akhir ini
dimulai dengan studi literatur, desain alat, perancangan EEG dan robot, pengujian
EEG dan robot, konektivitas, serta analisis pengujian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa modul EEG dapat merekam gelombang otak yang kemudian
mengontrol pergerakan prototipe kursi roda berdasarkan sinyal otak pengguna. Hal
ini menunjukkan potensi besar teknologi EEG dalam memberikan solusi inovatif
untuk meningkatkan mobilitas individu dengan keterbatasan fisik.
Kata kunci: Kursi Roda, Electroencephalogram, Miktrokontrol, Gelombang Otak
Tidak tersedia versi lain