Printed
Kebudayaan, Mentalitas Dan Pembangunan
Sesudah beberapa tahun pembangunan nasional berjalan dalam semangat 'rehabilitasi dan stabilitasi' perekonomian nasional maka sekitar awal tahun tujuh puluhan timbul pemikiran di antara golongan cendekiawan, para ahli kebudayaan dan ilmu-ilmu sosial bahwa dalil-dalil ilmu ekonomi tidak mampu memecahkan masalah pembangunan secara menyeluruh karena hambatan dari faktor-faktor non-ekonomis.
Seminar Perkembangan Sosial-Budaya dalam Pembangunan Nasional yang diselenggarakan oleh LIPI tahun 1970 menyimpulkan bahwa sikap mental orang Indonesia umumya belum siap untuk pembangunan. Sejak saat itu mulai diperkenalkan kepada masyarakat ramai pendekatan sosio-kultural terhadap pembangunan.
Koentjaraningrat, guru besar dalam antropologi budaya pada beberapa universitas terkemuka di Indonesia serta mempunyai reputasi internasional di bidang kebudayaan merupakan salah seorang tokoh budayawan terkemuka Indonesia yang pada waktu itu mulai memperkenalkan pendekatan kultural terhadap pembangunan. Serangkaian karangan ilmiah populer yang pernah ditulisnya pada harian Kompas dengan judul "Kini Sering Orang Bertanya", pada awal 1974 merupakan bagian terbesar dari isi buku ini. Disamping itu masih ada karangan lain yang merupakan reportase perjalanannya ke Jepang.
Golongan cendekiawan, sarjana dan calon sarjana budaya dan ilmu-ilmu sosial, ekonomi, politik, serta para wartawan, dan semua pihak yang berminat terhadap masalah-masalah kebudayaan akan mendapat gambaran tentang masalah itu dalam kaitannya dengan pembangunan bangsa.
1 Apakah sebenarnya isi kebudayaan?
2 Bagaimanakah kebudayaan itu berwujud?
3 Apakah beda antara adat, kebudayaan dan peradaban?
4 Apakah pranata kebudayaan?
5 Apakah beda antara adat dan hukum adat?
6 Apakah sistem Nilai-Budaya?
7 Apakah mentalitas pembangunan?
8 Apakah kelemahan mentalitas kita untuk pembangunan?
9 Apakah kelemahan mentalitas kita yang timbul sesudah revolusi?
10 Apakah orientasi vertikal itu cocok dengan pembangunan?
11 Apakah gotong royong itu sebenarnya?
12 Apakah nilai gotong royong itu menghambat pembangunan?
13 Adakah nilai tradisional yang bisa mendorong pembangunan?
14 Bagaimana mengembangkan mentalitas pembangunan?
15 Apakah artinya partisipasi rakyat dalam pembangunan?
16 Apakah sebenarnya tujuan pembangunan kita?
17 Apakah kita bisa meniru pembangunan Jepang?
18 Mengapakah orang Jepang menganggap kita bermoral lemah?
19 Apakah benar bahwa orang Jepang itu bersifat hemat?
20 Apakah kebudayaan nasional Indonesia?
21 Bidang-bidang kesenian apakah memberi isi kepada kebudayaan
nasional?
22 Apakah kepribadian menurut suatu konsepsi non barat?
23 Apakah perbedaan dasar antara mentalitas barat dan timur?
24 Apakah modernisasi itu berarti 'westernisasi'?
25 Apakah beda antara agama, religi, dan kepercayaan?
Tidak tersedia versi lain