Printed
Mahasiswa Menuntut
Gerakan mahasiswa pasca Trisakti masih cukup militan dan kokoh. Namun sudah terasa diantara mereka terdapat perbedaan visi untuk isyu-isyu tertentu. Namun isyu sentralnya mereka tetap satu. Dalam kondisi seperti itu, apabila tidak ada isyu yang menentang isyu prinsip nampaknya sulit untuk memadukan kembali seperti pada kejadian pendudukan Gedung DPR/MPR.
Peristiwa besar yang terjadi adalah pada pelaksanaan SI MPR yang lalu melahirkan peristiwa Semanggi. Beberapa Mahasiswa meninggal dan banyak yang terluka. Korban petugas khususnya POLRI ada beberapa yang luka parah dan harus rawat inap di RS POLRI Kramatjati. Kejadian ini merupakan demo besar terakhir dari perjuangan Reformasi.
Jatuhnya korban Semanggi mengundang pertanyaan dari tokoh-tokoh masyarakat termasuk Anggota DPR/MPR sendiri. Mengapa anak-anak sendiri ditembaki? Mereka menuntut agar pelaku penembakan ditemukan dan segera diseret ke pengadilan. Namun sampai lebih dari satu tahun pelaku itu tidak bisa diketemukan. Memang dalam tawur yang seru itu sulit untuk menentukan siapa yang menggunakan peluru tajam-karet atau peluru kosong.
Bagaimana prospek mahasiswa dimasa mendatang? Gerakan mahasiswa 1998-1999 - berbeda dengan 1966 dan 1974. Gerakan terdahulu akhirnya harus masuk dalam struktur pemerintahan yang mereka lalu harus memperkuat jajaran yang menyelewengkan demokrasi dan melakukan pemasungan kreatifitas melalui politik kekerasan. Tetapi mahasiswa 1998 adalah kekuatan moral. Dia datang dan pergi sesuai kebutuhan. Dia ada setiap kali diperlukan dan dia resisten bila kondisinya normal dan membaik, dia seperti asap yang datang dan perginya sesuai dengan aspirasi masyarakat untuk mengoreksi apa saja yang bertentangan dengan demokrasisasi.
Bab 1 Idealisme
Bab 2 Bentrok Mahasiswa VS Aparat Keamanan
Bab 3 Pendapat & Opini
Bab 4 Permasalahan
Bab 5 Prospek
Tidak tersedia versi lain