Printed
Manusia Menurut Islam melalui Empat Alam
Ketika ini saudara masih membaca buku ini. Ketika ini saudara masih hidup dan ketika ini saudara masih berada di Alam ketiga yaitu Alam Dunia. Tetapi sebentar lagi saudara akan mati dan itu adalah suatu hal yang pasti. Sebentar lagi saudara sudah tidak ada lagi di sini dan kini, sebentar lagi saudara akan berada di dalam Alam itu? Walahu a'lam ... hanya Tuhan yang Maha Mengetahui. Tetapi mungkin lama ... dan lama sekali. Jika dibanding dengan umur yang telah saudara jalani di dalam Alam Dunia ini, tentu jauh dan ta'sebanding. Saudara pasti lama dan sudah tentu akan lebih lama lagi, bilamana saudara telah dipindahkan ke Alam yang ke Lima, yaitu Alam Akhirat tingkat kedua (tingkat I Barzahkh) yang dimulai dari terjadinya Hari Kiamat kelak. Jika diibaratkan dengan suatu perjalanan, maka perjalanan saudara sejak alam barzakh itu, adalah suatu perjalanan yang sangat jauh. Dalam perjalanan itu nanti saudara tidak akan ada mempunyai teman, lebih dari itu saudara akan telanjang tidak berpakaian. Di sepanjang jalan itu saudara tidak akan menemui restoran, warung atau tempat jajan, untuk membeli atau menumpang makan dan minum, maupun menginap. Malah lebih dari itu, saudara tidak akan menemui tempat berteduh atau tempat berlindung dari teriknya panas matahari yang membakar, yang jaraknya diatas kepala saudara hanya l.k. 1 mil dengan panasnya l.k. 5000cc. Namun anehnya saudara tidak akan mati, sebab mati itu hanya satu kali. Saudara nanti tidak akan menemui tempat yang lapang dan luas seperti disuatu alun-alun di rumah gedung kepunyaan saudara di dunia tapi keadaan adalah padat dan ketat. Pada waktu itu, tidak ada yang bermanfaat kecuali orang yang menemui Allah dengan hati yang bersih.
Oleh karena perjalanan yang akan saudara tempuh itu sangat jauh dan keadaannya demikian, sedang saudara hingga kini masih berada di sini, masih belum lagi memulai perjalanan itu, namun telah mengetahui keadaannya, baiklah saudara sejak kini menyediakan dan membuat perbekalan sebanyak-banyaknya, sebab saudara masih belum terlambat, saudara masih mempunyai kesempatan, bukankah saudara masih muda? Yah, benar, saudara masih muda. Berapakah umur saudara yang ada dibanding dengan perjalanan yang begitu jauh.
Bukankah saudara saat ini telah diberi nikmat hidup, nikmat sehat'afiat dan nikmat-nikmat yang tidak terhingga? Syukurilah nikmat-nikmat itu. Itu sudah suatu perbekalan saudara kelak. Bukankah saudara telah diberi nikmat ISLAM? Laksanakanlah perintahnya dan jauhilah larangannya. Itu sudah suatu perbekalan. Andaikata saudara merasa berdosa oleh karena telah melanggar perintah-perintah dan larangan-larangan Tuhan, bukankah Tuhan Maha Pemurah, Maha Pengasih lagi Maha Pengampun? Saudara masih ada mempunyai kesempatan yang cukup. Lakukanlah taubat karena pintu taubat masih terbuka lebar buat saudara.
Melakukan taubat buat saudara tidak begitu sukar, asal dipenuhi syarat-syaratnya, yaitu :
1. Menghindari diri dari perbuatan-perbuatan dosa, yakni tidak lagi melanggar perintah-perintah dan larangan-larangan Tuhan.
2. Merasa menyesal atas perbuatan-perbuatan maksiat itu (kapan dan di mana saja teringat).
3. Memutuskan tidak akan mengulangi perbuatan-perbuatan itu. Dan kalau perbuatan-perbuatan dosa itu menyangkut dengan sesama manusia sedapat mungkin mintalah maaf kepadanya.
Akhirnya marilah kita sama-sama berdoa kehadirat ALLAH SWT: O ... Tuhan kami yang Maha Pengampun lagi Maha Pemurah, ampunilah dosa-dosa dan segala ketaksiran kami, timpahilah kami rahmatMu yang meliputi segala sesuatu dan berilah kami husnulkhatimah. Amin ya Rabbal'alamin. Alhamdulillaahirrabi 'awwaluu wa........
I. Kejadian Alam & Isinya
II. Alam Arwah/Alam Dzar
III. Manusia dalam Alam Rahim
IV. Manusia Diatas Dunia. Alam Dunia
V. Manusia dalam Alam Barzakh.
Tidak tersedia versi lain