Printed
Sistem Pemutaran Telur Dan Pengendalian Suhu Secara Otomatis Pada Mesin Penetas Telur
Pada mesin penetas telur ayam untuk saat ini belum dapat melakukan pengontrolan secara otomatis pada beberapa faktor tertentu yaitu pengaturan suhu dan pemutaran posisi telur pada saat proses penetasan. Pengaturan suhu dan pemutaran telur pada mesin penetas telur saat ini masih dilakukan secara manual sehingga dampak yang ditimbulkannya adalah:
• Memerlukan biaya tambahan untuk operator,
• Kebersihan ruang penetasan tidak terjamin,
• Keakuratan pengontrolan tidak tepat sehingga kondisi ruang penetasan tidak sesuai dengan yang diharapkan,
• Produktivitas penetasan telur akan kurang.
Untuk meningkatkan produktivitas maka pada mesin penetas telur harus dilengkapi dengan sebuah pengontrol untuk pengaturan suhu dan pemutaran telur secara otomatis. Selain itu, hal ini untuk mengurangi tugas atau peran operator. Bentuk mesin penetas telur dengan sistem pengontrolan secara otomatis tersebut memiliki bentuk yang hampir sama dengan mesin penetasan telur lainnya yang telah ada, yang membedakannya hanya pada bentuk rak, sistem pengontrolan pemutaran telur, dan pengontrolan suhu.
1. Rak ; Untuk menyesuaikan dengan sistem otomatis maka pada rak dipasang sistem konveyor yang bersekat-sekat sebagai tempat peletakan telur, sistem kerjanya sebagai berikut :
Konveyor bergerak dengan kecepatan tertentu,
Telur yang ada diatas konveyor akan terputar oleh konveyor,
Karena diantara telur terdapat sekat yang posisinya tetap maka telur tidak bergerak translasi sesuai dengan gerak konveyor tetapi gerakannya akan rotasi,
Setelah posisi telur berubah 180°, konveyor akan berhenti dan bergerak lagi untuk selang waktu tertentu.
2. Pengontrolan Perputaran Telur ; Pengontrolan perputaran telur secara otomatis akan dilakukan setiap 3 jam sekali dengan menggunakan rangkaian pewaktu.
3. Pengontrolan Suhu ; Pengontrolan suhu dilakukan dengan mennggunakan sensor suhu yang memutuskan arus listrik pada rangkaian pemanas ketika suhu mencapai batas atas dan menghidupkan arus listrik ketika suhu mencapai batas bawah.
Mesin dirancang dengan kapasitas yang cukup besar, yaitu untuk 150 butir telur. Mesin ini bekerja dengan menggunakan tenaga listrik. Sistem pemanasnya menggunakan sebuah elemen pemanas dengan penyerapan daya 150 W. Pembuatan mesin penetas ini lebih ditekankan pada pembuatan sistem otomatis pembalikan telur dan sistem pengaturan suhu. Pembalikan telur akan dilakukan dengan cara diputar horisontal (cara rolling), yaitu dengan meletakkan telur di atas konveyor dan menggerakkan konveyor dengan motor. Pemutaran telur secara otomatis ini akan dilakukan setiap 3 jam dengan menggunakan rangkaian pewaktu. Pengaturan suhu akan dilakukan dengan menggunakan sensor suhu dan termometer sebagai petunjuk suhu dalam ruang penetasan. Suhu dalam ruangan harus tetap dijaga antara 38°- 40 °C (98° - 102°f).
Tidak tersedia versi lain