Printed
Optimasi Pemotongan Baja σt 504 [N/mm2] Pada Mesin Bubut Celtic NCC 14 Dengan Pahat HSS M2
Proses pemesinan untuk menghasilkan produk/komponen mesin, perlu direncanakan urutan langkah pengerjaannya secara logis. Bentuk, dimensi serta material pahat perlu dipilih, terutama geometrinya ( ά o, γ o, Kr, r έ) karena akan menentukan kemudahan proses pemotongan ( beram terpotong ), besar gaya potong dan kehalusan permukaan serta ketelitian produk. Kondisi pemotongan (V, f dan a) ditentukan untuk memenuhi tujuan yaitu menghasilkan komponen sesuai dengan yang diminta dengan kecepatan menghasilkan beram setinggi mungkin.
Hal tersebut diatas adalah mudah untuk dipenuhi oleh seorang operator mesin perkakas yang sudah berpengalaman, akan tetapi suatu proses produksi/pembuatan tidak hanya berkaitan dengan teknologi saja, melainkan terkait dengan faktor lainnya seperti biaya. Dengan demikian untuk perencanaan kondisi proses perIu ditunjang oleh data biaya operasi, biaya pahat, dan data pemesinan yang lengkap, sehingga pada akhirnya masalah quality, cost, delivery akan pada kondisi yang yang diinginkan.
Dengan memasang Ampermeter dan Voltmeter, pada mesin bubut akan dapat diketahui besarnya daya pemesinan, daya potong dan umur pahat, karena dengan kenaikan daya pemesinan yang ekstrim maka pahat berarti telah habis umurnya, sedangkan waktu pemotongan dicatat dengan jam henti (stop watch). Dengan data yang diperoleh tersebut akan dapat ditentukan suatu kondisi yang optimum, yaitu kondisi yang menghasilkan produk semurah mungkin.
Proses pemotongan baja σt504 N/mm2, pada mesin bubut dengan menggunakan pahat HSS M2 mendapatkan data optimum yaitu pada kecepatan potong (V), sebesar 38,9 m/min yang akan menghasilkan umur pahat selama 62 menit. Selain itu didapatkan besarnya gaya potong spesifik (ks) sebesar 409,6 N/mm2.
Dengan diketahuinya gaya potong spesifik, maka besarnya a dan f dapat ditentukan dengan mempertimbangkan kerampingan beram, daya mesin , efesiensi mesin dan kekakuan sistem.
Tidak tersedia versi lain