Printed
Mekanisme Pembawa Double Core Di Mesin Injection Moulding Kawaguchi 140ton
Penulisan karya ilmiah yang berjudul "Mekanisme Pembawa Double Core di Mesin Injeksi Moulding Kawaguchi 140 Ton" ini, dikarenakan kami selaku mahasiswa Kejuruan Teknik Politeknik Manufaktur Bandung diwajibkan untuk mengikuti Program Praktek Lapangan (PPL) pada semester IV dan V. Selama mengikuti program PPL kami ditugaskan oleh pihak manajemen perusahaan untuk dapat meningkatkan kapasitas produksi dari mesin injeksi moulding Kawaguchi 140 ton dalam mendukung dan mempercepat proses kerja produksi yang ada di PT. MATTEL INDONESIA (MatteI Jakarta Satu).
Dari masalah ini maka kami berusaha untuk menyelesaikannya yaitu dengan cara membuat suatu alat mekanis yang dapat membawa 2 buah core injeksi moulding sekaligus. Dan alat tersebut kita beri nama SHUTTLE MOULD, alat ini terpasang pada moving plate dimesin injeksi moulding kawaguchi 140 ton, sehingga di mesin injeksi moulding Kawaguchi 140 ton terse but akan terpasang Shuttle Mould yang terdiri dari 2 buah core cetakan injeksi moulding dan 1 buah cavity atas yang terpasang pada plat tetap mesin injeksi Kawaguchi 140 ton.
Setelah kami memikirkan berbagai aspek keuntungan dan kerugian proses pembuatan shuttle mould terhadap kelancaran proses produksi di PT. MatteI Indonesia, maka kami mengambil keputusan untuk mengajukan proposal pembuatan alat mekanis shuttle mould ini kepada pihak manajemen perusahaan. Setelah pihak manajemen perusahaan melihat dan menimbang pengajuan proposal kami, maka pihak manajemen perusahaan menyetujui dan menanggung semua biaya untuk pembuatan alat mekanis shuttle mould ini.
Secara ringkas prinsip kerja dari Shuttle Mould adalah sebagai berikut :
a. Sebelum dimodifikasi (Standard KW 140)
1. Mesin injeksi KW 140 dipasang dengan satu mould base yang terdiri dari satu upper plate dan satu lower plate (core dan cavity ). Pada saat mould disetting, upper dan lower plate (core dan cavity) mould base dalam keadaan tertutup, dan bagian upper disetting sejajar dengan nozzle sehingga pada saat mould base tertutup yang menjadi acuan/datum adalah upper plate dan pada saat itu pula bagian lower plate di clamping dengan menggunakan screw pada mould base mesin.
2. Setelah penyetingan, proses injeksi dapat berlangsung dengan terlebih dahulu menentukan jenis granular yang akan diproduksi (jenis granular: PE, ABS, pve, dll ),
3. Cara kerja dari mesin injeksi moulding KW 140 pada saat close maka bagian injeksi (injection unit) menginjeksikan granular yang sebelumnya dipanaskan oleh hitter didalam barrel sampai cetakan terisi penuh (holding time terpenuhi) selanjutnya secara otomatis mengalami proses cooling time yang merupakan waktu yang diperlukan untuk mendinginkan produk dalam mould base kemudian mould open (terbuka) dan ejector akan rnengeluarkan produk dari mould base.
4. Setelah itu maka akan kernbali pada proses awal (mould close).
b. Setelah dimodifikasi
1. Setelah base plate mesin injeksi moulding KW 140 yang sebelumnya hanya dengan satu set mould base (satu cavity dan satu core) dimodifikasi, maka bagian upper plate (cavity atas) tetap satu namun bagian core (cavity bawah) rnenjadi dua.
2. Proses penyetingan hampir sama, namun perbedaannya adalah kedua core harus sesuai dengan cavity sebagai basic dari penyetingan. Penyetingan kedua core harus saat posisi moving plate berada pada posisi paling kiri untuk core (a) dan paling kanan untuk core (b). Pergerakan dari moving plate ini diatur dengan motor yang dikontrol oleh PLC (Programming Logical Control) dan sebuah inverter.
3. Proses injeksi sama dengan proses injeksi standar KW 140, namun proses injeksi dilakukan secara bergiliran. Setelah menginjeksi core (a) lalu mould akan terbuka (mould open) setelah itu motor akan menggerakkan moving plate sampai core (b) tepat berada pada posisi settingan lalu core (b) akan tertutup. Setelah core (b )full close maka injection unit akan mengisi mould (b) yang bersamaan dengan proses ejector pada core (a). Setelah proses injeksi,holding time dan cooling time selesai, maka core (b) akan terbuka (mould open) dan motor akan menggerakkan moving plate sampai posisi core (a) tepat berada pada posisi settingan. Setelah itu core (a) akan melakukan hal yang sama seperti core (b).
4. Proses tersebut terus berlangsung secara berulang selama selector switch pada panel kontrol pada posisi otomatis.
Tidak tersedia versi lain