Printed
Kompetensi Guru Madrasah
Beberapa kongklusi yang dapat ditarik dari studi adalah :
1) Guru sebagai tenaga fungsional pendidik di MTs dari beberapa segi kriteria yang melekat padanya dapat dikategorikan kepada tenaga profesional. Hal tersebut karena Saat rekruitmen sudah disesuaikan dengan kebutuhan untuk mengampu suatu materi yang akan dipegang. Disamping latar belakang akademik, pada umumnya motivasi menjadi guru karena kemauan dari diri sendiri untuk menjadi pendidik.
Profesionalitas guru dipandang sebagai suatu keharusan yang tidak boleh ditawar lagi; artinya setiap guru apapun bidang studi yang diampu harus ditopang dengan profesionalitas, karena guru yang profesional akan melakukan tugas secara sistematis, dan mempunyai target capaian yang jelas. Target capaian tersebut yang akan diupayakan untuk diraih para peserta didik dengan mengembang potensi kompetensi yang dimiliki dengan bantuan guru.
2) Lingkungan madrasah dan instansi pembina tenaga fungsional perlu untuk disingkronkan dalam peningkatan profesionalitas guru. Prioritas program dan perhatian bagi peningkatan kemampuan akademik dan keahlian bagi guru diberikan porsi yang lebih. Pemerataan kesempatan bagi guru untuk studi ke jenjang yang lebih tinggi melalui program beasiswa sebagai suatu upaya yang efektif bagi peningkatan profesional guru.
3) Kelengkapan alat peraga, laboratorium, dan perpustakaan untuk mendukung proses KBM menjadi prasyarat pencapaian target. Sisi lain, output yang dihasilkan madrasah berkualitas bila didukung oleh lingkungan rumah (keluarga), dan masyarakat yang mempunyai kepedulian terhadap pendidikan. Melalui partnership dengan komite madrasah, pimpinan madrasah melakukan upaya pengadaan alat-alat peraga dan penunjang proses KBM.
4) Melalui respon yang positif dari para guru terhadap profesionalitas sebagai tenaga fungsional, terdapat secercah harapan ke depan, output lembaga pendidikan madrasah memiliki kualitas yang mampu berkompetisi di era globalisasi. Walaupun disadari oleh seluruh unsur masyarakat madrasah dan orang tua murid, bahwa untuk mengejar ketertinggalan dari kondisi lembaga pendidikan yang lain (sebut sekolah) di bawah Diknas, perlu perhatian khusus dan kerja keras dari semua institusi terkait yang berkompeten di bidang pendidikan.
Guru merupakan ujung tombak dalam proses pendidikan, oleh karena itu tidak diragukan lagi bahwa guru memang memiliki peran sentral dalam keberhasilan penyelenggaraan program pendidikan.
Namun seberapa besar faktor peran guru tersebut bagi keberhasilan pelaksanaan pendidikan dibandingkan faktor lainnya, seperti faktor siswa (pribadi & kemampuan), sarana prasarana belajar, kebijakan pemerintah, lingkungan, serta sistem pendidikannya. Bila ada kritikan thd guru, harapan masyarakat agar guru terus menerus meningkatkan kualitasnya (kompetensi & profesionalisme), dengan terus menerus meningkatkan kualitas dirinya, baik dalam hal kepakaran maupun kepribadiannya,
Tidak tersedia versi lain