Printed
Perakitan, Pengujian Dan Pemeliharaan Mesin Takaran Serbuk Jahe Per 30 Gram
Prospek industri kecil di Indonesia sangat cerah, tetapi perkembangannya masih lambat. Salah satunya karena keterbatasan teknologi dan peralatan pendukung. Sebagai contoh Industri rumah tangga yang berada di kabupaten Lejang Lebong Provinsi Bengkulu, yang bergerak dalam usaha pengemasan serbuk jahe. Industri tersebut telah cukup lama beroperasi, tetapi karena keterbatasan teknologi dari peralatan pendukung, mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar. Saat ini alat bantu takaran yang masih digunakan adalah timbangan biasa, dan cara pengisian masih manual dengan tangan. Permasalahan ini mengakibatkan berat per-sachet-nya tidak terkontrol dan lambat.
Dengan latar belakang permasalahan yang ada di kabupaten Lejang Lebong Provinsi Bengkulu dan permintaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bengkulu kepada PT. BGI, maka penulis berminat membantu menyelesaikan masalah tersebut dan timbul pemikiran untuk merancang dan membuat mesin takaran yang memiliki dimensi 490mm x 385mm x 300mm dan berat 20 kg yang nantinya dirakit menjadi sebuah mesin takaran. Mesin ini memiliki kapasitas maksimum 2 kg. Prinsip kerja mesin ini menakar input-an 2 kg jahe dengan kadar air 8-10 % dan berat jenisnya 0.394 kg/cm3 menjadi 30 gram.
Perakitan mesin ini dilakukan secara terstruktur dengan memperhatikan kaidah-¬kaidah perakitan yang benar, sehingga fungsi mesin yang diharapkan dapat tercapai. Kontruksi mesin ini juga membutuhkan pemeliharaan, yang bisa menjadikan umur mesin ini panjang. Pemeliharaan mengacu pada standar perawatan mesin-mesin manufaktur yang telah ada.
Tidak tersedia versi lain