Printed
Pengerasan Insert Pahat Bubut Terbuat Dari Baja Karbon Rendah Dengan Metoda Karburisasi Padat Arang Batok Kelapa
Politeknik Manufaktur Negeri Bandung merupakan salah satu lembaga pendidikan profesional di Indonesia. Sebagaimana layaknya sebuah lembaga pendidikan, maka sudah menjadi suatu kewajiban bagi Politeknik Manufaktur Negeri Bandung untuk menyediakan fasilitas yang menunjang dalam proses pendidikan. Salah satunya adalah penyediaan alat potong berbentuk insert carbide. Namun alat potong tersebut harganya sangat mahal. Dan disisi lain alat potong tersebut sangat mudah retak bahkan patah bila menerima beban impak yang tinggi, sementara mahasiswa tingkat I dan II perlu menggunakan alat potong tersebut sebagai bagian dari proses pembelajaran. Dikarenakan mahasiswa tingkat I dan II masih dalam taraf belajar maka sangat besar kemungkinan melakukan kesalahan.
Oleh karena itu perlu dibuat suatu alat potong bentuk insert alternatif yang harganya lebih murah dibandingkan alat potong berbentuk insert carbide. Disamping itu, alat potong bentuk insert alternatif ini harus memiliki ketangguhan yang baik dimana, memiliki sifat keras pada permukaan dan pada inti memiliki sifat ulet sehingga tidak mudah patah apabila menerima beban impak.
Alat potong bentuk insert alternatif ini terbuat dari baja karbon rendah yaitu ST 37 dan berbentuk menyerupai insert carbide. Alat potong ini akan diproses melalui proses pack carburizing (karburisasi padat). Proses pack carburizing dilakukan selama 4 jam dan 6 jam dengan media karbon berupa arang batok kelapa serta energizer (pemercepat pembentukan CO2) berupa barium karbonat 12.5% wt (berat total). Proses selanjutnya yaitu proses hardening, quenching dan tempering Dilakukan pula pengujian spektrometer (untuk mengetahui kandungan unsur dalam material), pengujian kekerasan serta pengujian metalografi (untuk mengetahui struktur mikro) untuk mengetahui karakteristik bahan alat potong sebelum dan sesudah proses.
Dari hasil pengujian dan penelitian tersebut didapatkan suatu hasil yang dapat disimpulkan bahan ST 37 dapat dijadikan alat potong alternatif setelah dilakukan proses heat treatment seperti tersebut diatas, sehingga material tersebut memiliki sifat keras pada permukaan sedang pada inti akan memiliki sifat ulet sehingga dengan demikian alat potong bentuk insert alternatif ini tidak mudah patah apabila menerima beban impak (beban kejut). Disamping itu, harganya lebih murah sebesar 66% dibanding insert carbide jenis CNMA 120408 dari SANVICK. Pengkajian dari sifat-sifat bahan yang telah melalui proses heat treatment, dapat disimpulkan alat potong bentuk insert alternatif ini memiliki sifat sekelas HSS (High Speed Steel),dimana HSS memiliki sifat keras dengan keuletan yang tinggi. Hasil kajian ini dapat digunakan oleh jurusan Teknik Manufaktur untuk dipakai pada program praktik bubut mahasiswa tingkat 1 dan II, sehingga mahasiswa dapat memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam menggunakan alat potong.
Tidak tersedia versi lain