Printed
Pembuatan Mesin Check Assy Snap Ring
PT. TMMIN, terutama di Plant Sunter I memproduksi engine TR yang selain digunakan untuk konsumsi dalam negeri, diekspor juga ke negara lain. Engine TR ini menggunakan sistem pembakaran dengan bantuan sistem transmisi dengan menggunakan piston sebagai penggeraknya. Untuk menghubungkan piston dengan crank shaft yang mendorong piston bergerak ke arah vertikal, digunakan conrod sebagai penghubungnya. Pengikatan conrod dengan piston menggunakan pin piston, dimana pin ini mempunyai toleransi sliding agar piston dan conrod dapat bergerak meskipun berlawanan arah. Karena pin piston tersebut sliding, maka harus diikat dan ditahan ‘snap ring' agar pin tersebut tetap pada posisinya. Karena jika tidak ada yang menahannya, pin piston tersebut akan lepas jika digunakan dalam putaran tinggi. Maka dari itu, dibutuhkan mesin yang dapat mengecheck sekaligus mengoreksi ketepatan pemasangan snap ring. Pada kondisi sebelum dibuatnya mesin check assy snap ring ini , pengecheckan ketepatan pemasangan snap ring dilakukan dengan bantuan visual saja, yaitu dengan melihat posisi snap ring tepat pada posisi (step) nya atau tidak. Dan kalau posisi snap ring belum tepat, pemasangan diulangi lagi, tentu saja metode ini memerlukan waktu lama (15detik). Sedangkan setelah dibuatnya mesin check assy snap ring, pengecheckan penempatan posisi snap ring dilakukan dengan bantuan ‘mesin check assy snap ring', operator hanya tinggal menempatkan kepala piston pada pilot check bagian bawah dan kaki conrod pada conrod holder, lalu sensor akan membaca tipe conrod dan kemudian colek LS, mesin akan bekerja. Mesin check ini menggunakan sistem fixture dengan bantuan pneumatik sebagai tenaga pendorongnya, mesin berdimensi 500 x 320 x 1500 ini memeriksa dengan menggerakkan silinder yang berfungsi sebagai penepat sekaligus pemeriksa ketepatan snap ring. Jika terjadi kesalahan pemasangan posisi snap ring, mesin ini tidak langsung menolak (fault), tapi mesin ini dapat sekaligus menepatkan snap ring pada posisi (step) nya, karena silinder ini terdapat step, dimana diameter atas lebih besar daripada diameter di bawahnya. Selain itu jarak antara silinder atas (yang dapat bergerak) dan silinder bawahnya disetting sesuai jarak antara snap ring sebelah kiri dengan sebelah kanan pada piston sehingga jika terjadi kesalahan pemasangan snap ring, mesin ini dapat menepatkan posisi snap ring tersebut. Setelah dilakukan trial mesin pada line, tujuan yang ditargetkan, yaitu mengurangi cycle time proses pengecheckan, telah tercapai, yaitu cycle time proses berkurang dari 15 detik menjadi 9 detik.
Tidak tersedia versi lain