Printed
Perancangan Bejana Transesterifikasi Kapasitas 500L
Bio-diesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan, dan juga mempunyai efek untuk menurunkan emisi pada kendaraan bermotor dibandingkan minyak diesel. Bio¬diesel terbuat dari minyak nabati yang berasal dari sumber daya yang dapat diperbaharui. Proses pembuatan biodiesel pada skala industri tediri dari beberapa tahapan proses, salah satu tahapan proses tersebut adalah tahapan proses transesterifikasi.
Transesterifikasi adalah proses kimiawi yang mempertukarkan grup alkoksi pada senyawa ester dan alkohol. Bahan baku utama adalah minyak jarak yang nantinya akan direaksikan dengan alkohol (methanol). Minyak jarak dan methanol tersebut ditempatkan pada bejana sambil dipanaskan dalam range suhu 40°-60° C sambil diaduk juga pada putaran 300 rpm. Hasil yang didapat pada proses ini adalah unwashed bio-diesel dan gliserin. Selanjutnya gliserin akan dibuang terlebih dahulu, lalu unwashed bio-diesel ditransfer ke bejana selanjutnya yaitu bejana pencuci. Tahap transesterifikasi mempunyai peranan penting karena berpengaruh terhadap kualitas.biodiesel yang dihasilkan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka diperlukan bejana pengolah sebagai tempat terjadinya reaksi. Dari konstruksi yang sudah ada saat ini di PT Industri Tanaman Energi (PT INTE) masih terdapat kekurangan yaitu terjadinya deformasi pada tutup atas bejana. Deformasi ini disebabkan karena tegangan berlebih pada plat yang terjadi akibat beban dari motor dan gearbox. Dengan berlatar belakang masalah yang ada, maka perlu dilakukan perancangan konstruksi yang tepat agar permasahan tersebut dapat diatasi.
Perancangan bejana dimulai dari tahap merencana, selanjutnya mengkonsep, merancang hingga ke penyelesaian. Penulis mulai terlibat dari tahap merencana hingga ke tahap penyelesaian, yaitu pemilihan jenis konstruksi dan perhitungan kontrol kekuatan pada bagian yang dianggap kritis serta pembuatan gambar susunan dan gambar bagian.
Tidak tersedia versi lain