Printed
Pengembangan Komunikasi Data Antar Mikrokontroller Dengan Metode Two Wire Interface (TWI)
Dalam pembuatan robot penjejak garis yang tangguh dan dapat dikembangkan di kemudian hari diperlukan sebuah sistem pengontrol yang cerdas. Selain itu dibutuhkan juga sistem komunikasi yang cepat, tahan terhadap noise dan sesuai dalam penggunaan port mikrokontroler. Untuk tipe pengontrol closed loop dibutuhkan lebih dari dua mikrokontroler sehingga harus dibuat suatu sistem jaringan. Sedangkan untuk berkomunikasi dengan display LCD sebagai penampil data hasil pengolahan, pengontrol, tipe pengontrol ini juga membutuhkan sistem komunikasi yang sesuai dalam penggunaan port.
Sistem yang dikembangkan untuk menampilkan hasil pengolahan data pengontrol ke display LCD adalah TWI. Sistem ini membutuhkan dua pin pada mikrokontroler. Teknik ini adalah teknik komunikasi yang berorientasi software sehingga mudah dikembangkan. Adapun teknik komunikasinya sudah memiliki standar tersendiri yang dikeluarkan perusahaan ATMEL. Dalam tugas akhir ini akan dibahas protokol mode master transmitter dimana mikrokontroler menjadi master dan slave dari display LCD dalam komunikasi jaringan antar mikrokontroler. Penggunaan TWI dalam mode master transmitter, master receiver, slave transmitter dan slave receiver akan dibahas mulai dari karakteristik data, pengiriman sinyal start, pengalamatan, pengiriman data pengiriman sinyal stop dan teknik pemogramannya dalam bahasa C.
Karakteristik data bit dikimkan dan diterima oleh SDA mikrokontroler, serta data clock dikirimkan oleh SCL mikrokontroler.dimana data akan dianggap valid jika data bit pada SDA tetap stabil selama sinyal clock high, data hanya dapat berubah dari kondisi low ke high atau high ke low jika sinyal clock dalam konsisi low. Pengiriman sinyal START terjadi jika sinyal SDA mengalami transisi dari kondisi high ke low pada saat SCL berkondisi high, maka terjadi kondisi start. Apabila pada SDA terjadi transisi dari kondisi low ke high pada saat SCL berkondisi high, maka terjadi kondisi stop. Kondisi start dan stop selalu dibangkitkan oleh master, dan bus dikatakan sibuk setelah start dan dikatakan bebas setelah proses stop. Proses pengalamatan dan pengiriman data terjadi saat master mengirimkan kondisi start diikuti dengan address byte yang berisi alamat pada tujuh bit pertama sedangkan bit terakhir menentukan perintah master. Jika bit terakhir bernilai ‘1’, master akan membaca data dari slave (master menjadi mode receiver), sedangkan bila bernilai ‘0’, berarti master akan menulis data ke slave (master menjadi mode transmitter). Pengiriman data dapat berfungsi dari master ke slave ataupun sebaliknya dengan menggunakan protokol-protokol yang sudah disebutkan sebelumnya dan dapat ditampilkan ke display LCD dengan baud rate yang dapat digunakan bervariasi sampai dengan 230400 bps.
Kata kunci:komunikasi TWI, komunikasi Jaringan Antar Mikrokontroler.
Tidak tersedia versi lain